Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja positif berhasil ditorehkan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) sepanjang Sembilan bulan pertama 2022. Emiten pengolah tambang emas ini mencatatkan kenaikan pendapatan dan juga laba bersih
Melansir laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia, Jumat (28/10), BRMS membukukan pendapatan senilai US$ 8,32 juta per akhir September 2022. Angka ini naik tipis 1,03% dari realisasi pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 8,25 juta
Dari sisi bottomline, anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BRMS) membukukan laba bersih senilai US$ 6,47 juta, naik 5,80% dari laba bersih di periode yang sama tahun 2021 sebesar US$ 6,11 juta
Terlepas dari tren penurunan harga jual emas, BRMS berhasil meningkatkan produksi emasnya di kuartal ketiga 2022. Kondisi ini memungkinkan BRMS untuk meningkatkan pendapatan Perusahaan dari penjualan emasnya di tahun ini.
Baca Juga: Dongkrak Kinerja, Kusuma Kemindo (KKES) Genjot Ekspansi Pasca IPO
BRMS melalui anak usahanya, PT Citra Palu Minerals (CPM), berhasil meningkatkan produksi emasnya sebesar 26% menjadi 124 kg dari sebelumnya 98 kg di Sembilan bulan pertama 2021. Sebagai dampak positifnya, pendapatan BRMS dari penjualan emas meningkat sebesar 28%, dari US$ 5,6 juta menjadi US$ 7,2 juta,
“Dengan telah diselesaikannya pembangunan pabrik emas kedua kami di Palu, kami berharap untuk dapat meningkatkan produksi emas kami secara bertahap, dimulai pada kuartal keempat 2022,” terang Agus Projosasmito, Direktur Utama & CEO BRMS dalam siaran pers, Jumat (28/10)
Pasca penyelesaian konstruksi pabrik emas kedua di Palu, CPM menarik pinjaman sebesar US$ 51 juta dari Fasilitas Kredit Investasi Refinancing PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada September 2022.
Pinjaman baru dari BBNI tersebut digunakan untuk pelunasan pinjaman sebesar US$ 30 juta dari PT Adiprotek Envirodunia (Adiprotek) di kuartal keempat 2022 dan untuk kebutuhan modal kerja serta infrastuktur pendukung sebanyak US$ 21 juta terkait pengoperasian pabrik emas kedua di Palu.
Oleh karena itu, pinjaman sebesar US$ 30 juta dari Adiprotek akan dilunasi pada kuartal keempat 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News