kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.589   47,00   0,28%
  • IDX 6.969   135,78   1,99%
  • KOMPAS100 1.011   23,61   2,39%
  • LQ45 785   19,14   2,50%
  • ISSI 221   2,79   1,28%
  • IDX30 407   10,11   2,55%
  • IDXHIDIV20 479   11,92   2,55%
  • IDX80 114   2,35   2,10%
  • IDXV30 116   1,81   1,58%
  • IDXQ30 133   3,78   2,92%

Pendapat analis tentang prediksi emas terpecah


Selasa, 15 Januari 2013 / 11:32 WIB
Pendapat analis tentang prediksi emas terpecah
ILUSTRASI. White Raspberry adalah sebuah minuman dengan rasa yang enak dan visualnya yang tak kalah cantik (Dok/Unilever Food Solutions)


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Kondisi perekonomian yang tidak menentu menyebabkan pendapat analis mengenai pergerakan harga emas tahun ini terpecah.

Danke Bank A/S dan Credit Suisse AG, peramal emas paling akurat, memprediksi harga emas mungkin akan mencapai level tertingginya tahun ini dan kembali menurun pada tahun 2014. Sementara, pesaing terdekatnya UniCredit SpA melihat tidak ada akhir untuk reli harga emas sehingga emas akan  melanjutkan kenaikan selama 12 tahun berturut-turut.

Simak saja pendapat sejumlah analis berikut. Christin Tuxen analis Danske Bank di Copenhagen berpendapat, kisaran rata-rata pergerakan harga emas akan berada di level US$ 1.720 per troy ounce pada tahun ini dan US$ 1.600 pada 2014.

Sementara, Tom Kendall dari Credit Suisse di London memprediksi rata-rata harga emas akan berada di posisi US$ 1.740 tahun ini dan US$ 1.720 tahun depan.

Sedangkan Jochen Hitzfiled of UniCredit di Munich meramal harga rata-rata emas tahun ini adalah US$ 1.700 dan tahun depan akan berada di kisaran US$ 1.800.

Ketiga analis sepakat harga emas akan naik pada tahun ini karena bank sentral masih akan terus menggelontorkan stimulus. Terkait hal itu, investor memilih untuk berburu emas sebagai lindung nilai inflasi dan deflasi mata uang.

Danske dan Credit Suisse memprediksi harga emas akan menurun tahun depan. Mereka beralasan, pertumbuhan ekonomi global memangkas permintaan emas sebagai lindung nilai kekayaan. Sedangkan alasan UniCredit adalah suku bunga rendah yang mencapai rekor menyebabkan pesona emas belum akan memudar tahun depan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×