Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Penawaran perdana saham PT Puradelta Lestari mengalami kelebihan permintaan dari investor atau oversubscribed hingga dua kali dari jumlah saham yang ditawarkan.
Unit usaha Sinarmas Land Ltd ini akan melepas sahamnya ke publik atau Initial Public Offering (IPO) sebanyak 4,81 miliar atau 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp 210 per saham.
Direktur Utama Sinarmas Land, Kokarjadi Chandra selaku penjamin emisi IPO Puradelta mengatakan permintaan pasar cukup bagus dari sisi pulling offering. " Permintaan oversubcribed hampir dua kali," kata Kokarjadi pada KONTAN, Senin (25/5).
Permintaan yang masuk sebagian besar berasal dari investor asing. Kokarjadi bilang, permintaan asing mencapai sekitar 70% dan sisanya dari investor lokal. Dia optimis prospek saham Puradelta akan cerah karena industri properti menurutnya masih cukup bagus.
Sebelumnya, Puradelta berencana melepas sahamnya hingga 10,84 miliar saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp 210-Rp 350 per saham. Itu artinya, perusahaan membidik dana Rp 2,2 triliun -Rp 3,7 triliun.
Namun lantaran tekanan yang terjadi di pasar saham, pengembang Deltamas ini memangkas target dengan hanya melepas sahamnya sebanyak 4,81 miliar dengan mematok harga Rp 210 per saham sehingga dapat yang dapat diperoleh hanya mencapai Rp 1,01 triliun.
Masa penawaran umum saham Puradelta telah dilakukan mulai 21-25 Mei 2015 dan pencatatan di bursa efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 29 Mei. Adapun yang bertindak sebagai underwriter atau penjamin emisi aksi ini antara lain PT Maccuarie Capital Securities Indonesia, PT Sinarmas Securities dan PT CLSA Indonesia.
Meski target dana IPO dipangkas, Presiden Direktur Puradelta Teky Mailoa beberapa waktu lalu mengatakan tidak akan mengubah rencana ekspasinya tahun ini.
Puradelta akan tetap menggunakan 60% dari dana hasil IPO untuk pembangunan infrastruktur dan properti investasi di kawasan kota Deltamas, sekitar 30% untuk pembebasan lahan di kabupaten Bekasi dan 10% untuk modal kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News