kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemulihan Ekonomi Jadi Momentum Emiten Menaikkan Alokasi Capex


Senin, 27 Desember 2021 / 19:02 WIB
Pemulihan Ekonomi Jadi Momentum Emiten Menaikkan Alokasi Capex


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten akan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang lebih tinggi tahun depan. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) misalnya, berencana untuk menaikkan capex menjadi Rp 350 miliar hingga Rp 400 miliar. Alokasi ini naik dari anggaran capex tahun ini sebesar Rp 300 miliar.

Direktur Kino Indonesia Budi Muljono  melihat, kenaikan capex ini tidak terlepas dari kondisi pasar. Beberapa produk dinilai memiliki potensi kenaikan permintaan yang tinggi sehingga KINO perlu mempersiapkan diri untuk menyiapkan alokasi capex tersebut.

Secara umum, Budi menyebut alokasi capex tahun depan adalah untuk menambah kapasitas produksi, terutama untuk produk yang masih mendapatkan peningkatan permintaan. Untuk tahun 2022, KINO berusaha untuk terus menggarap segmen yang masih bisa bertumbuh, termasuk meningkatkan kembali segmen yang sempat turun di masa pandemi ini.

KINO juga terus mengamati perkembangan perbaikan ekonomi. “Tentunya kami berharap keadaan ekonomi akan lebih baik di tahun 2022 nanti dengan rencana vaksin booster hingga vaksin bagi anak usia sekolah dasar, sehingga kegiatan ekonomi akan lebih berjalan,” terang Budi kepada Kontan.co.id, Senin (27/12).

Baca Juga: Sejumlah Emiten Menaikkan Alokasi Belanja Modal Tahun Depan

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama menilai, kebijakan emiten untuk menaikkan belanja modal pada tahun depan cukup tepat, mengingat saat ini pemulihan ekonomi perlahan sudah terlihat. Terlebih, penanganan Covid-19 juga sudah cukup baik.

Namun, Okie menilai terdapat sejumlah faktor yang dapat menjadi hambatan bagi serapan belanja modal maupun kinerja emiten di tahun depan. Mulai dari fluktuasi nilai tukar rupiah, kenaikan biaya energi, dan varian baru dari Covid-19.

Okie melihat, sektor keuangan, barang baku, barang konsumsi primer, consumer cyclical, infrastruktur, dan teknologi dapat tumbuh terakselerasi lebih cepat pada tahun depan. “Hal tersebut seiring dengan pemulihan dari ekonomi yang dinilai dapat memberikan kontributor pada sektor-sektor tersebut,” terang Okie.

Baca Juga: Marketing Sales Mentereng, Berikut Rekomendasi Saham Summarecon Agung (SMRA)

Pilarmas Investindo memiliki sejumlah saham pilihan (stock picks) dari sektor-sektor ini, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan target harga Rp 9.150, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan target harga Rp 8.150, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dengan target harga Rp 9.200, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan target harga Rp 12.275, dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dengan target harga Rp 13.975.

Pilarmas Investindo juga merekomendasikan saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dengan target harga Rp 510, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan target harga Rp  4.650, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dengan target harga Rp 3.280, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dengan target harga Rp 4.081, dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dengan target harga Rp 2.340.

Baca Juga: Menilik Prospek Saham Jawara Sepanjang 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×