Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten telah mencanangkan rencana bisnis tahun depan. Salah satunya yakni alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dipasang lebih tinggi daripada tahun ini.
PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) misalnya, menyiapkan belanja modal lebih tebal untuk tahun 2022. Sekretaris Perusahaan WOOD, Wendy Chandra mengatakan, pihaknya mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 250 miliar untuk tahun depan atau naik lebih dari 100% dari alokasi belanja modal tahun 2021 yang sebesar Rp 120 miliar. WOOD akan menggunakan belanja modal untuk kebutuhan ekspansi kapasitas produksi dan pemeliharaan.
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) juga menggenjot alokasi capex tahun depan. Total belanja modal yang dianggarkan MEDC sebesar US$ 325 juta, dengan rincian untuk segmen minyak & gas sebesar US$ 275 juta dan untuk ketenagalistrikan senilai US$ 50 juta. Jumlah ini naik dari alokasi belanja modal di tahun 2021 sebesar US$ 215 juta, yakni sebesar US$150 juta untuk segmen migas dan ketenagalistrikan senilai US$ 65 juta.
Baca Juga: Ginting Jaya Energi (WOWS) Optimistis Prospek Bisnis Migas Masih Berkembang
Dalam keterangannya pada Senin (20/12), CEO Medco Energi Roberto Lorato mengatakan, belanja modal yang dihabiskan pada sembilan bulan 2021 sebesar US$ 53 juta. Secara rinci, serapan capex minyak dan gas sebesar US$31 juta, digunakan untuk pengembangan beberapa proyek migas di South Natuna Sea Block B PSC.
Sisanya untuk segmen kelistrikan, digunakan untuk menyelesaikan commissioning Independent Power Producer (IPP) Riau 275 megawatt (MW), pembangunan fasilitas Solar PV 26 MWp di Sumbawa, dan pengembangan panas bumi Tahap I 30 MW di Ijen.
Serapan capex per September 2021 memang meningkat seiring pulihnya permintaan migas. Akan tetapi, belanja modal MEDC setahun penuh diproyeksikan akan berada di bawah panduan tahun 2021
Baca Juga: Marketing Sales Mentereng, Berikut Rekomendasi Saham Summarecon Agung (SMRA)
Namun, ada pula emiten yang mengalokasikan capex tahun depan tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) misalnya, akan menganggarkan belanja modal di kisaran Rp 900 miliar sampai Rp 1 triliun pada 2022 mendatang. Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan capex yang dianggarkan tahun ini.
HEAL akan menggunakan capex untuk meningkatkan kapabilitas prosedur kedokteran yang lebih kompleks. HEAL juga berencana berekspansi menambah tiga unit rumahsakit pada 2022 mendatang.
Ada pula emiten yang tidak mengalokasikan capex khusus untuk tahun depan alias melanjutkan penyerapan capex tahun ini. Direktur PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) Dadang Suryanto mengatakan, sejauh ini pihaknya belum merencanakan menggelontorkan capex kembali untuk tahun depan. “Jadi untuk 2022, kami masih melanjutkan realisasi dari capex 2021 yang telah kami anggarkan,” terang Dadang kepada Kontan.co.id, Senin (27/12).
Asal tahu, tahun ini SAMF mengalokasikan capex sebesar Rp 75 miliar-Rp 80 miliar, untuk peningkatan kapasitas produksi.
Baca Juga: Petrosea (PTRO) Anggarkan Belanja Modal US$ 138 Juta pada Tahun 2022
Senada, PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) juga tidak akan menggelontorkan belanja modal tahun depan. Sebab, pada tahun 2018-2019, TEBE telah mengeluarkan capex untuk menaikkan kapasitas terpasang pelabuhan dari semula 10 juta metric ton (MT) menjadi 18 juta MT.
Sedangkan utilitas pelabuhan saat ini baru mencapai sekitar 36% dari kapasitas terpasang. “Sehingga kami beranggapan belum diperlukan capex baru untuk penambahan kapasitas terpasang yang sudah ada pada saat ini,” terang Direktur TEBE Hendy Narindra Dewantoro kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Hendy pun mengatakan, ekspansi TEBE masih terus bergulir, salah satunya adalah mengubah pelabuhan batubara menjadi Badan Usaha Pelabuhan (BUP) konsesi. Pengubahan ini guna memperluas cakupan bisnis TEBE.
Baca Juga: PP Properti (PPRO) Siapkan Belanja Modal Rp 441 Miliar untuk 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News