kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah targetkan penjualan ORI019 capai Rp 10 triliun


Selasa, 26 Januari 2021 / 08:59 WIB
Pemerintah targetkan penjualan ORI019 capai Rp 10 triliun
ILUSTRASI. penawaran Obligasi Negara Ritel ORI019.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi membuka masa penawaran Surat Berharga Negara (SBN) ritel perdana tahun ini, yakni Obligasi Negara Ritel seri ORI019 mulai Senin (25/1) hingga 18 Februari 2021.

ORI019 hadir menawarkan imbal hasil sebesar 5,57% per tahun. Imbal hasil kali ini lebih mini bila dibandingkan dengan seri sebelumnya. Di mana, ORI018 mendapatkan imbal hasil 5,75%.

Direktur SUN DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, untuk penjualan ORI019 kali ini pemerintah memasang target awal Rp 10 triliun. Jumlah ini sama seperti target ORI018.

Adapun, saat penjualan ORI018, pemerintah berhasil membukukan jumlah penawaran di atas target, yakni mencapai Rp 12,97 triliun.

Baca Juga: Mitra distribusi optimistis ORI019 akan dapat sambutan baik dari investor

Lebih lanjut, Deni bilang, penjualan ORI019  merupakan upaya pemerintah untuk tetap menghadirkan alternatif investasi yang aman dan menarik bagi masyarakat di tengah kondisi pandemi ini. Sekaligus sebagai salah satu instrumen yang pemerintah terbitkan untuk memperoleh pembiayaan APBN.

"Kami optimistis minat investor pada ORI019 masih cukup tinggi. Kondisi pandemi yang belum juga usai membuat mobilitas masyarakat masih sangat terbatas. Hal ini mengakibatkan spending/belanja masyarakat masih berfokus pada hal-hal yang pokok saja sehingga terdapat kelebihan dana yang dapat dialokasikan ke investasi," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (26/1).

Deni menambahkan, kupon 5,57% sebenarnya masih sangat menarik dengan mempertimbangkan imbal hasil SUN yang saat ini beredar di pasar sekunder, imbal hasil instrumen investasi lain, serta indikator makro superti tingkat inflasi dan suku bunga acuan BI 7DRR yang relatif masih rendah.



TERBARU

[X]
×