kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pemerintah serap sukuk Rp 1,56 triliun


Rabu, 09 April 2014 / 08:17 WIB
Pemerintah serap sukuk Rp 1,56 triliun
ILUSTRASI. Menu-menu Jiwa is Rising hadir pada Promo Janji Jiwa x Head in the Clouds Jakarta terbaru 2022 (Dok/Janji Jiwa)


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Lelang sukuk negara perdana pada kuartal II-2014 berlangsung meriah. Dari empat seri sukuk yang ditawarkan, pemerintah menyerap Rp 1,56 triliun atau sedikit melebihi target indikatif. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan merilis, lelang sukuk atau surat berharga syariah negara (SBSN), kemarin (8/4), mendapatkan total penawaran sebesar Rp 3,57 triliun.

Artinya, lelang tersebut kelebihan permintaan alias oversubscribes sebanyak dua kali lipat dari target indikatif sebesar Rp 1,5 triliun. Pemerintah yang semula menargetkan penerbitan sukuk Rp 1,5 triliun akhirnya menyerap dana sebesar Rp 1,56 triliun.

Jumlah penawaran tertinggi diraih oleh sukuk seri SPN-S09102014 bertenor 6 bulan yang mencapai Rp 2,2 triliun. Pemerintah memenangkan surat utang ini paling banyak, yakni sebesar Rp 500 miliar. Selanjutnya, pemerintah menyerap sukuk seri PBS006 bertenor enam tahun sebesar Rp 460 miliar, seri PBS005 tenor 29 tahun senilai Rp 380 miliar dan sukuk seri PBS003 tenor 13 tahun sebesar Rp 220 miliar. PBS005 menjadi seri yang mendapat penawaran yield tertinggi sebesar 9,75%. Sedangkan, yield terendah seri ini sebesar 8,44%.

Analis obligasi PT Millenium Danatama Indonesia (MDI), Desmon Silitonga mengatakan, lelang sukuk tersebut terbilang sukses. Tidak hanya terlihat dari banyaknya jumlah penawaran yang masuk, tapi juga seri yang dimenangkan.

"Biasanya seri PBS005 dan PBS006 jarang sekali dimenangkan pemerintah karena memang jarang ada peserta lelang yang tertarik," kata Desmon. Apalagi, sukuk negara bukan merupakan surat utang yang menjadi prioritas pemerintah. Penerbitan yang melebihi target juga menjadi tanda bahwa peserta lelang saat ini juga sudah mulai tertarik pada sukuk negara.

Menurut Desmon, faktor ini mengindikasikan bahwa pasar obligasi pemerintah semakin kondusif. Terlebih, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate), kemarin, diputuskan tetap di level 7,5%. Desmon memprediksi, lelang surat utang negara (SUN) dan sukuk bakal berprospek bagus setidaknya hingga akhir April ini.

"Setelah April, pasar menunggu data-data ekonomi yang dirilis Badan Pusat Statistik," imbuh Desmon. Pemerintah, menurut Desmon, juga belum akan menurunkan tingkat penyerapan dana secara signifikan pada lelang kuartal II ini.

Jika pada lelang kuartal I lalu, pemerintah sempat memaksa memenangkan lelang walaupun tingkat yield yang diminta cukup tinggi. Pada kuartal II, pemerintah tidak akan lagi memenangkan lelang jika yield yang diminta cukup tinggi. Ini karena pasar obligasi domestik memang sedang membaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×