Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Analis menilai hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara, Selasa (26/9) berlangsung sukses meski jumlah penawaran yang masuk tidak sebesar lelang sukuk dua pekan sebelumnya.
Berdasar keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) lelang sukuk menerima total penawaran masuk sebesar Rp 26,4 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan total penawaran yang masuk pada lelang sukuk dua pekan sebelumnya yang berjumlah Rp 27,6 triliun.
Ezra Nazula, Chief Investment Officer, Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mengatakan meski total penawaran yang masuk lebih rendah lelang hari ini masih terbilang sukses.
"Di saat yield obligasi sudah turun tapi demam masih tinggi, itu menunjukkan level yield obligasi sekarang masih menarik bagi investor," kata Ezra, Selasa (26/9).
Apalagi dibanding dengan target indikatif pemerintah yang hanya Rp 5 triliun, menunjukkan oversubscribe sebanyak lima kali lebih.
Ezra memproyeksikan lelang sukuk kedepan masih akan cerah. Syaratnya, selama kondisi domestik kondusif dan dari kondisi global tidak ada sentimen yang mengejutkan. "Selama kondisi makro masih positif dan yield yang ditawarkan masih menarik, demam pada lelang sukuk ke depan masih akan bagus," kata Ezra.
Asal tahu saja, jumlah dana yang terserap dalam lelang sukuk negara ini sebesar Rp7 triliun dari seri SPNS13032018, PBS013, PBS014, PBS011 dan PBS012.
Jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS13032018 mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,68906 % dan imbalan secara diskonto.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 13 Maret 2018 sebesar Rp6,65 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 4,625 % dan tertinggi 5,125 %.
Jumlah dimenangkan untuk seri PBS013 sebesar Rp1,25 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,71893 % dan tingkat imbalan 6,25 %.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2019 ini mencapai Rp7,76 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,59375 % dan tertinggi 6,125 %.
Untuk seri PBS014, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,82 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,99176 % dan tingkat imbalan 6,5 %.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2021 ini mencapai Rp5,01 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,90625 % dan tertinggi 6,34375 %.
Untuk seri PBS011, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,65 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,4398 % dan tingkat imbalan 8,75 %.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2023 ini mencapai Rp4,84 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,40625 % dan tertinggi 6,8125 %.
Untuk seri PBS012, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,28 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,21859 % dan tingkat imbalan 8,875 %.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 November 2031 ini mencapai Rp2,12 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,125 % dan tertinggi 7,40625 %.
Dalam lelang sebelumnya, pemerintah juga menyerap dana sebesar Rp7 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (12/9) dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp27,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News