kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pemerintah sanggup melampaui target indikatif lelang SUN


Rabu, 12 September 2018 / 20:49 WIB
Pemerintah sanggup melampaui target indikatif lelang SUN
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berhasil menyerap dana senilai Rp 16,21 triliun dari total penawaran masuk sebesar Rp 36,88 triliun pada lelang Surat Utang Negara (SUN), Rabu (12/9). Penyerapan dana ini melampaui target indikatif sebesar Rp 10 triliun.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menyampaikan, bid to cover ratio rata-rata pada lelang kali ini sekitar 3,5 kali. Menurut dia, angka tersebut mencerminkan bahwa lelang SUN hari ini tergolong mixed. “Tidak bisa dibilang sepi tapi juga belum bisa dibilang ramai karena sebelum-sebelumnya bid to cover ratio lelang SBN bisa sampai 4 kali,” ujar dia.

Sentimen yang mempengaruhi jalannya lelang hari ini pun bervariasi. Di satu sisi, walau hari ini rupiah mampu menguat, para investor sebenarnya masih dihantui tren pelemahan mata uang garuda yang telah berlangsung beberapa bulan terakhir.

Di sisi lain, yield SUN 10 tahun telah menembus di atas 8% sehingga membuka kesempatan bagi para investor untuk menikmati yield tinggi dengan harga yang murah. Hal itulah yang membuat penawaran yang masuk pada lelang hari ini masih bisa mencapai kisaran Rp 30 triliun.

Sementara itu, seri-seri bertenor pendek masih jadi primadona. Ambil contoh SPN03181213 yang jatuh tempo pada 13 Desember 2018. Penawaran masuk untuk seri tersebut mencapai dua digit, tepatnya Rp 12,20 triliun.

Hal ini menandakan bahwa pada dasarnya pandangan para investor terhadap pasar obligasi Indonesia masih negatif dalam jangka pendek. “Kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga acuan AS dan perang dagang masih tinggi sehingga investor lebih memilih SUN di bawah satu tahun yang berisiko rendah,” terang Mikail.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×