Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pemerintah menjajakan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR002 di enam kota, jelang penerbitan di bulan Mei 2016.
Keenam kota tersebut antara lain Pekanbaru, Palembang, Manado, Balikpapan, Pontianak dan Bandung. Pre marketing dilakukan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) bekerja sama dengan PT Bursa Efek Indonesia (PT BEI) dan 24 agen penjual.
"Kegiatan pre marketing dilakukan pada bulan Maret dan April," ujar Dirjen DJPPR, Robert Pakpahan, Jakarta, Senin (11/4).
Pre marketing dilakukan oleh perwakilan dari DJPPR yang menyampaikan strategi pembiayaan utang melalui APBN serta detail mengenai produk investasi SBR002 dan jadwal rencana penerbitan SBR002.
Selain itu juga terdapat analis ataupun ekonom dari pelaku pasar yang menyampaikan pandangan prospek perekonomian Indonesia tahun 2016 dan potensi berinvestasi melalui SBR002.
"Adapun pihak-pihak yang diundang dalam kegiatan tersebut adalah masyarakat umum calon investor SBR dan tenaga pemasar dari 24 Agen Penjual," tutur Robert.
Kegiatan pre marketing dilaksanakan untuk penyebaran informasi dan publikasi kepada masyarakat, khususnya calon investor SBR terkait strategi pembiayaan APBN tahun 2016 melalui utang serta peran SBR sebagai salah satu instrumen pembiayaan APBN.
Menurut Robet, penerbitan SBR memiliki nilai strategis karena dapat mendorong dan memfasilitasi mobilisasi dana masyarakat dalam rangka pembiayaan APBN, yang secara bertahap akan mengarah pada kemandirian bangsa dalam pembiayaan pembangunan.
"Dengan SBR, masyarakat Indonesia dapat berinvestasi sekaligus berpartisipasi langsung dalam mendukung pembangunan nasional," kata Robert.
Robert mengatakan penerbitan SBR merupakan salah satu upaya pemerintah memperluas basis investor dalam negeri. Selain itu, guna mendukung stabilitas pasar keuangan domestik dengan terwujudnya masyarakat Indonesia yang berorientasi pada investasi jangka menengah dan panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News