Reporter: Martina Prianti | Editor: Cipta Wahyana
JAKARTA. Pemerintah, melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, kembali meraup dana segar dari pasar modal. Dalam lelang surat berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk hari ini (27/7), pemerintah menerbitkan dua seri sukuk negara senilai Rp 604 miliar.
Sejatinya, pemerintah menawarkan lima seri sukuk lama (reopening), yakni IFR0003 IFR0005, IFR0006, IFR0007, dan IFR0008. “Total penawaran yang masuk mencapai Rp 1,73 triliun,” terang Rahmat Waluyanto, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan.
Namun, dengan mempertimbangkan permintaan imbal hasil (yield) yang masuk dan kebutuhan anggaran, akhirnya, pemerintah hanya melepas sukuk IFR0003 dan IFR0006 masing-masing senilai Rp 80 miliar dan Rp 524 miliar atau total Rp 604 miliar. Angka ini hanya 35% dari total penawaran yang masuk.
Pemerintah melepas IFR0003 yang jatuh tempo 15 September 2015 dengan yield rata-rata tertimbang sebesar 7,87%. Adapun IFR0006 yang jatuh tempo 15 Maret 2030 dilepas dengan yield rata-rata tertimbang sebesar 9,82%.
Jika kita bandingkan dengan hasil lelang sebelumnya, tampaknya, pemerintah berhasil sedikit menekan imbal hasil untuk sukuk IFR0006. Pada lelang tanggal 13 Juli lalu, pemerintah melepas obligasi halal seri yang sama dengan yield rata-rata tertimbang sebesar 9,94%. Padahal dalam lelang hari ini, permintaan yield tertinggi untuk IFR0006 mencapai 11%. Sementara, 13 Juli lalu, permintaan yield tertinggi untuk sukuk jangka waktu 20 tahun ini hanya 10,75%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News