kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pemerintah Bakal Lelang SBSN pada Selasa (24/10), Begini Kata Analis


Senin, 23 Oktober 2023 / 21:38 WIB
Pemerintah Bakal Lelang SBSN pada Selasa (24/10), Begini Kata Analis
ILUSTRASI. Karyawan memantau perdagangan pasar modal?pada sebuah kantor sekuritas?di?Jakarta. Pemerintah Bakal Lelang SBSN pada Selasa (24/10), Begini Kata Analis.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kembali melelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada hari Selasa, tanggal 24 Oktober 2023.

Seri SBSN yang akan dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara - Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk) untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2023.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana menilai, dengan naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) diperkirakan penawaran yang masuk akan turun dari dua pekan sebelumnya. Asal tahu, dua pekan sebelumnya penawaran yang masuk sebesar Rp 10,75 triliun.

Baca Juga: Pasar Obligasi Domestik Diproyeksi Masih Tertekan, Ini Sentimen yang Menyeretnya

"Atau pilihan lainnya, incoming bids stabil tetapi permintaan yield akan naik karena dua hari terakhir yield SUN naik cukup signifikan, hampir 40bps hingga hari ini," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (23/10).

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto juga memprediksi penawaran yang masuk pada lelang besok masih akan sama. Menurutnya, tekanan di pasar masih berlanjut yang mengakibatkan likuditas di pasar turun.

"Ini karena sebagian investor wait and see melihat perkembangan," sambungnya.

Sebelumnya, BI meningkatkan suku bunga acuan ke 6% bertujuan untuk mendorong inflow dan menahan pelemahan rupiah. Hanya saja, langkah BI dinilai belum berhasil yang dilihat dari outflow yang terjadi dan depresiasi rupiah.

"Sentimennya justru menjadi negatif sekarang sehingga yield SUN naik signifikan," sebut Fikri.

Baca Juga: Lelang SUN pada Selasa (17/10) Diramal Sepi Peminat, Ini Alasannya

Adapun untuk lelang SBSN, pemerintah menawarkan imbalan sebesar 5,37%-6,87%. Fikri menyebutkan, untuk SUN tenor 1 tahun saja saat ini sudah di level 6,1% dan bahkan untuk 10 tahun sudah di 7,3%. Sehingga, ia khawatir permintaan akan yield akan tinggi untuk besok dengan tenor 10 tahun diperkirakan pada level 7,2%-7,3%.

Ia menilai, prospek SBSN ke depan bisa positif kembali dengan beberapa catatan. Seperti, rupiah harus stabil dan investor-investor SBSN seperti dana pensiun dan perbankan memiliki likuiditas yang cukup longar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×