Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemegang saham pengendali sejumlah emiten tercatat aktif memborong saham perusahaan mereka dalam beberapa waktu terakhir.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), beberapa pemegang saham pengendali yang melakukan aksi beli antara lain berasal dari sektor energi seperti PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Green Power Group Tbk (LABA), serta sektor ritel seperti PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).
Baca Juga: Pengendali Ramai Lakukan Aksi Borong Saham, Ini Daftarnya
Community Lead PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus, mengatakan pembelian saham oleh pengendali didasarkan pada keyakinan bahwa harga saham di pasar memiliki valuasi yang menarik.
"Hal ini dapat menjadi sentimen positif di tengah-tengah sentimen penekan pada saham tertentu," kata Angga kepada Kontan, Kamis (6/3).
Namun, Angga menilai aksi buyback tersebut sebaiknya disertai dengan perbaikan fundamental, karena pada akhirnya valuasi saham akan mencerminkan kondisi fundamentalnya.
Bagi investor, keputusan pembelian dapat dilakukan dengan konfirmasi teknikal untuk jangka pendek atau berdasarkan analisis fundamental untuk jangka panjang.
Baca Juga: Ramai-ramai Emiten Ganti Pengendali, Ini yang Harus Diperhatikan Investor
Angga menilai, salah satu saham yang saat ini menunjukkan pergerakan teknikal menarik adalah ERAA, yang baru saja menembus level resistance di Rp 400. Menurutnya, investor dapat mempertimbangkan pembelian saham ERAA di kisaran Rp 400-Rp 410, dengan target resistance pertama di Rp 430 dan berikutnya di Rp 450. Sementara itu, level support berada di Rp 396 dan Rp 380.
Head of Investment Specialist PT Maybank Sekuritas Indonesia, Fath Aliansyah, menjelaskan pembelian saham oleh pengendali pada dasarnya mencerminkan kepercayaan terhadap fundamental perusahaan yang dinilai baik atau solid. Namun, perlu diingat bahwa aksi ini tidak serta-merta memberikan dampak positif secara langsung.
"Pasar cenderung akan mencari tahu jumlah pembelian terhadap nilai kapitalisasi pasar dan kinerja keuangan yang dapat memberikan imbas jangka panjang," ujar Fath kepada Kontan, Kamis (6/3).
Sebagai langkah strategis, investor disarankan untuk mengevaluasi sejauh mana pembelian tersebut berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar dan nilai transaksi, guna menentukan apakah jumlahnya cukup signifikan.
Selain itu, prospek perusahaan juga perlu ditelaah kembali. Jika terdapat potensi positif, pelaku pasar dapat mempertimbangkan untuk membeli atau menambah kepemilikan saham yang sudah dimiliki.
Berikut daftar pengendali yang melakukan aksi borong saham:
1. PT Petrosea Tbk (PTRO)
PT Kreasi Jasa Persada, selaku pengendali PT Petrosea Tbk (PTRO) dilaporkan menambah jumlah kepemilikan sahamnya di perusahaan.
Melansir keterbukaan informasi Rabu (5/3), PT Kreasi Jasa Persada membeli 39,71 juta saham PTRO. Dalam rinciannya, PT Kreasi Jasa Persada menambah 16,77 juta saham PTRO di harga transaksi Rp 2.982 per saham pada Selasa (4/3).
Sehari setelahnya, PT Kreasi Jasa Persada menambah lagi porsi sahamnya di PTRO sebanyak 22,94 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp 3.058 per saham.
2. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
Pengendali PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), Prajogo Pangestu menambah porsi kepemilikan sahamnya di perusahaan.
Melansir keterbukaan informasi, Rabu (5/3), Prajogo membeli 1,3 juta saham BREN di harga transaksi Rp 6.077 per saham.Dengan begitu, Prajogo harus merogoh kocek sekitar Rp 7,9 miliar. Adapun transaksi itu terjadi pada Selasa 4 Maret 2025.
3. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
PT Eralink Internasional, selaku pengendali PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) telah menambah jumlah kepemilikan sahamnya.
Melansir keterbukaan informasi Selasa (4/3), PT Eralink International membeli 65,88 juta saham di ERAA di harga transaksi antara Rp 360-Rp 364 per saham.
Jika dirinci, PT Eralink International mulanya membeli 1 juta saham ERAA di harga pelaksanaan Rp 360 per saham. Kemudian, pengendali kembali menambah porsi kepemilikan sahamnya sebanyak 500 ribu saham di harga Rp 362 per saham.
Selanjutnya, PT Eralink International menyerok lagi saham ERAA dengan harga transaksi Rp 364 per saham.
4. PT Green Power Group Tbk (LABA)
Pengendali PT Green Power Group Tbk (LABA), PT Nev Stored Energy melaporkan telah menambah muatan di saham LABA.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Sabtu (1/3) lalu, PT Nev Stored Energy terpantau memborong 3,95 juta saham LABA di rentang harga Rp 242-Rp 258 per saham.
Selanjutnya: TBIG Incar Penerbitan Obligasi Rp 2,67 T Untuk Bayar Pinjaman Anak-Anak Usahanya
Menarik Dibaca: Ini Langkah Praktis Tarik Tunai BCA Tanpa Kartu ATM dengan Aman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News