Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menyeragamkan metode penghitungan indeks saham berdasarkan jumlah saham publik yang beredar alias free float. Melalui metode tersebut, diharapkan perdagangan saham dapat berjalan dengan lebih wajar dan efisien.
Sejauh ini, baru ada sembilan indeks yang sudah menggunakan metodologi free float. Sementara 29 indeks lainnya masih menggunakan metode rata-rata tertimbang atas kapitalisasi pasar alias market capitalization weighting. Metode lama ini memperhitungkan seluruh saham tercatat sebagai pembobotan.
Pada 1 Juli mendatang, indeks SRI-KEHATI merupakan salah satu indeks yang akan melakukan penyesuaian tahap I untuk menggunakan metode free float. Indeks yang satu ini, terbilang cukup banyak digunakan sebagai acuan reksadana indeks maupun reksadana ETF.
Tak pelak, para manajer investasi (MI) yang memiliki produk reksadana berbasis SRI-KEHATI bersiap melakukan rebalancing. Salah satunya adalah Panin Asset Management yang memiliki produk reksadana Panin Sri-Kehati.
Baca Juga: Bobot indeks saham big caps dengan free float kecil akan berkurang
Direktur Panin AM Rudiyanto mengatakan, dalam rebalancing, MI bisa melakukannya dengan dua cara. Pertama, rebalancing dilakukan tepat pada hari penyesuaian berlangsung. Kedua, bisa dilakukan dengan cara mencicil sebelumnya jika memang nominal transaksinya besar.
“Penyesuaian atas komposisi free float kan dilakukan secara bertahap, ditambah lagi, saham-saham dalam Sri-Kehati itu sudah likuid, jadi penyesuaian bisa dilakukan pada saat perubahan. Dana kelolaan Panin Sri-Kehati per Mei 2021 itu sekitar Rp 200 miliar, sehingga penyesuaiannya juga tidak akan terlalu besar,” kata Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Senin (7/8).
Rudiyanto menambahkan, efek dari perubahan bobot ini kurang lebih sama dengan penyesuaian yang dilakukan pada indeks yang menerapkan free float. Ia mencontohkan indeks LQ45 dan IDX30 yang sudah menerapkan free float melakukan dua kali penyesuaian mayor dalam setahun dengan ada saham yang keluar-masuk dan perubahan bobot saham. Serta evaluasi minor yang berupa perubahan bobot saja.
Baca Juga: Matang di pasar saham, begini strategi berinvestasi ala Ridwan Zachrie
Menurut dia, penyesuaian pada indeks Sri-Kehati pada 1 Juli mendatang pada dasarnya seperti evaluasi minor. Rudiyanto menilai efeknya juga tidak akan terlalu besar mengingat reksadana indeks yang menjadikan Sri Kehati sebagai acuan tidak sebanyak IDX-30 dan LQ-45.
“Sementara terkait kinerja reksadana berbasis Sri-Kehati ke depannya, prospeknya tergantung pada prospek pergerakan indeks saham hingga akhir tahun. Tapi, dengan adanya penerapan free float, setidaknya pergerakan indeks lebih mencerminkan pergerakan pasar karena saham yang free float-nya lebih besar, lebih banyak dimiliki oleh publik,” imbuh Rudiyanto.
Adapun, untuk proyeksi kinerja reksadana berbasis Sri-Kehati, Rudiyanto menilai masih punya prospek dan upside yang menarik. Hitungan dia, nilai wajar IHSG sampai akhir tahun adalah sekitar 6.700. Jadi, diproyeksikan harga saham masih akan naik, demikian juga dengan indeks Sri-Kehati ini.
Baca Juga: Pembobotan free float bakal diterapkan pada seluruh indeks, MI lakukan rebalancing
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News