Reporter: Nathania Pessak | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang Garuda kembali melanjutkan pelemahannya di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg, Rabu (18/10) di pasar spot rupiah merosot 0,04% ke level Rp 13.513 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia juga menunjukan rupiah terdepresiasi 0,17% ke level Rp 13.514 per dollar AS.
Research & Analyst Monex Investindo Futures Faisyal menyebut, pergerakan rupiah hari ini masih didominasi oleh penguatan dollar AS. Pasalnya, saat ini pasar masih merespon positif salah satu kandidat pengganti Gubernur The Fed Janet Yellen, yakni John Taylor. "Ekspektasinya, John Taylor ini lebih hawkish soal suku bunga acuan," ujar Faisyal.
Sebagai informasi, John Taylor merupakan salah satu kandidat kuat yang disukai oleh Presiden AS Donald Trump. Sebab, Taylor menganjurkan untuk suku bunga dinaikkan lebih tinggi lagi.
Selain itu, rupiah makin tersungkur karena domestik masih minim sentimen. "Hari ini tidak ada rilis data apapun dari dalam negeri. Cenderung stabil, tapi tidak menyokong rupiah juga," imbuh Faisyal.
Namun untuk besok (19/10), Faisyal melihat, fokus pasar akan berada pada pengumuman soal BI Rate. "Kalau BI kembali memangkas suku bunganya, kemungkinan rupiah akan melemah. Karena jarak antara suku bunga Indonesia dan AS semakin kecil. Investor tentu bisa jadi lebih memilih dollar AS," jelasnya.
Prediksi Faisyal, rupiah akan berada di kisaran Rp 13.475-Rp 13.560 per dollar AS esok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News