kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pelaku pasar wait and see, penawaran lelang SUN menurun


Selasa, 03 November 2020 / 18:41 WIB
Pelaku pasar wait and see, penawaran lelang SUN menurun
ILUSTRASI. Penawaran masuk pada lelang SUN mencapai Rp 66,27 triliun pada Selasa (3/11).


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

 Dari lelang kali ini, SUN dengan jangka waktu 10 tahun dan 15 tahun menjadi seri yang paling banyak diburu investor. Seri FR0087 yang jatuh tempo di 15 Februari 2031 menerima penawaran paling tinggi di Rp 19,46 triliun. Seri ini memiliki yield rata-rata yang dimenangkan sebesar 6,59%. 

Sementara di urutan kedua, seri FR0080 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 menerima penawaran masuk sebesar Rp 15,52 triliun. Seri ini memiliki yield rata-rata yang dimenangkan sebesar 7,16%. 

Di urutan ketiga, seri FR0086 yang jatuh tempo di 15 April 2026 menerima penawaran masuk sebesar Rp 12,54 triliun. Seri ini memiliki yield rata-rata tertimbang di 5,52%. 

Selanjutnya, seri tenor panjang lebih diminati para investor. Seri FR0083 yang jatuh tempo di 15 April 2040 mendapat penawaran sebesar Rp 7,44 triliun. Sementara, seri FR0076 yang jatuh tempo di 15 Mei 2048 mendapat penawaran sebesar Rp 6,74 triliun. 

Baca Juga: Obligasi korporasi jatuh tempo bulan ini mencapai Rp 3,63 triliun

Sedangkan, seri tenor pendek seperti SPN12210205 hanya mendapat penawaran masuk sebesar Rp 1,89 triliun. Seri ini jatuh tempo di 5 Februari 2021. Tidak berbeda jauh, seri SPN12211104 yang jatuh tempo di 4 November 2021 menerima penawaran sebesar Rp 2,66 triliun. 

Fikri memproyeksikan dalam waktu pendek seri tenor panjang akan lebih menarik dibanding tenor pendek. Penyebabnya, melihat ke depan yield SUN tenor 10 tahun masih akan menurun seiring tren penurunan suku bunga maka harga SUN tenor panjang akan lebih cepat merespon untuk naik. 

Baca Juga: Setelah naik 0,87%, IHSG diprediksi kembali bullish pada Rabu (4/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×