Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki bulan April 2020, pandemi Covid-19 masih memberikan dampak yang fluktuatif bagi pasar modal Indonesia.
Terlepas dari situasi tersebut, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup positif pada minggu ini atau untuk periode 30 Maret sampai dengan 3 April 2020, dengan kenaikan 1,71% ke level 4.623,42 dibanding penutupan pada minggu sebelumnya pada posisi 4.545,57.
Senada dengan IHSG, nilai kapitalisasi pasar pada minggu ini juga naik 1,55% atau sebesar Rp 5.341,128 triliun dari Rp 5.259,807 triliun pada penutupan minggu sebelumnya.
Baca Juga: IHSG menguat di akhir pekan ini, simak prediksi untuk pekan depan
Sementara itu pada minggu ini data rata-rata volume, frekuensi dan nilai transaksi harian perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami perubahan sebesar 22,67% terjadi pada data rata-rata volume transaksi harian menjadi 6.585 miliar unit saham dari 8.516 miliar unit saham pada minggu lalu.
"Dan perubahan paling signifikan yaitu sebesar 29,56% terjadi pada data rata-rata nilai transaksi harian menjadi Rp 6,776 triliun dari Rp 9,619 triliun pada minggu lalu," ujar Sekretaris PT Bursa Efek Indonesia, Yulianto Aji Sadono dalam keterangan tertulis, Jumat (3/4).
Sementara itu, investor asing pada hari ini mencatatkan jual bersih sebesar Rp 16,55 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2020, jual bersih asing tercatat sebesar Rp 10,785 triliun.
BEI pada Selasa (31/3) juga resmi melakukan Pencatatan Perdana Saham PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk dengan kode saham SAMF, yang menjadi perusahaan tercatat ke-19 pada tahun 2020 dan tercatat pada Papan Utama BEI.
SAMF bergerak pada sektor basic industry and chemicals dengan subsektor chemicals. Untuk pertama kalinya seremoni dari pencatatan saham tersebut ditiadakan, sehubungan dengan imbauan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan physical distancing serta pembatasan kegiatan dalam jumlah besar sebagai langkah antisipasi penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia.
Selanjutnya, BEI pada minggu ini juga mencatatkan empat obligasi dan 1 sukuk. Pertama, tepatnya pada Senin (30/3) Obligasi Berkelanjutan IV Astra Sedaya Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap IV Tahun 2020 resmi dicatatkan di BEI dengan jumlah dana obligasi sebesar Rp 2.18 triliun.
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi adalah idAAA (triple A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kemudian masih pada hari yang sama Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga Tahap III Tahun 2020 resmi dicatatkan di BEI dengan jumlah dana sukuk sebesar Rp 1 triliun. Hasil pemeringkatan dari PEFINDO untuk Sukuk idAAA(sy) (Triple A Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Permata Tbk.
Baca Juga: IHSG diproyeksikan menguat sepekan ke depan, simak sentimen pendorongnya
Untuk pencatatan obligasi kedua dan ketiga terjadi pada hari Kamis (2/4) adalah Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Victoria Tahap III Tahun 2020 resmi dicatatkan di BEI dengan jumlah dana obligasi sebesar Rp 60 miliar. PEFINDO memberikan peringkat untuk obligasi ini adalah idBBB (Triple B).Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.
Selain itu, ada juga obligasi Berkelanjutan I Barito Pacific Tahap II Tahun 2020 resmi dicatatkan di BEI dengan jumlah dana obligasi sebesar Rp 363.48 miliar. PEFINDO memberikan peringkat untuk obligasi ini adalah idA (Single A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Keempat, pada hari Jumat (3/4) Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap V Tahun 2020 resmi dicatatkan di BEI dengan jumlah dana obligasi sebesar Rp100 miliar. Hasil pemeringkatan PEFINDO untuk Obligasi ini adalah idA (Single A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2020 adalah 18 emisi dari 16 Perusahaan Tercatat senilai Rp19,37 triliun.
Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 429 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp442,41 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 116 perusahaan tercatat.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 93 seri dengan nilai nominal Rp 2.833,36 triliun dan US$ 400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 12 emisi senilai Rp10,62 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News