Reporter: Yoliawan H | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan ini bakal kembali menempuh tantangan baru dari sentimen kepastian politik atas pengumuman hasil pemilihan presiden (pilpres) oleh komisi pemilihan umum (KPU) pada 22 Mei 2019.
Melihat kondisi tersebut, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, pengumuman tanggal 22 Mei nanti utamanya adalah dari sisi keamanan. Apabila hasil pengumuman berjalan lancar sejatinya tidak akan berpengaruh banyak ke IHSG.
"Dari sisi harga IHSG sudah terlalu banyak discount, kemudian ekspektasi pasar atas kepastian politik sudah tercermin sehingga efek ke IHSG sudah priced in," ujar Hans kepada Kontan.co.id, Minggu (19/5).
Menurutnya, IHSG masih akan dipengaruhi dari faktor perang dagang dan data ekonomi Indonesia. Secara teknikal menurutnya IHSG masih bisa rebound di pekan ini.
"IHSG minggu ini di perkirakan berpeluang konsolidasi menguat dengan Support di level 5.800 sampai 5.750 dan resistance 5.936 sampai 6.009. Sedangkan untuk nilai tukar rupiah berpeluang konsolidasi melemah (rupiah menguat) dengan level support di level 14.425 sampai 14.330 dan resistance di level 14.485 sampai 14.660," ujar Hans.
Senada, Managing Director Head of Equity Capital Markets PT Samuel International Harry Su mengatakan, terkait sentimen dari hasil pengumuman KPU yang utamanya adalah keamanan.
"Kalau tidak aman ya pengaruh, sentimen lebih ke perang dagang, CAD dan lemah nya perekonomian Indonesia. Secara teknikal IHSG masih turun," ujar Harry.
Menurutnya, pergerakan IHSG pekan ini akan ada di strong support pada level 5.400. Sedangkan untuk akhir tahun diharapkan bisa tidak turun di banding tahun lalu sudah termasuk bagus, itu karena sejatinya IHSG di 2018 masih dalam performa terbaik kedua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News