Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Jumat (6/4). Indeks saham berada pada level 6.175,05 atau turun 0,13% setelah pada penutupan hari sebelumnya berada pada level 6.183,23.
Tren bearish masih mewarnai indeks. Selama sepekan terakhir, indeks menyusut 0,23%. Sedangkan selama sepekan terakhir pula, masih tercatat net sell asing sebesar Rp 1,41 triliun. Sedangkan sejak awal tahun hingga Jumat, masih tercatat net sell asing sebesar Rp 24,46 triliun.
Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia mengatakan, sepakan ini ada rilis data inflasi Maret (year on year/yoy) yang naik 2,67% di atas ekspektasi. Selain itu, data perkembangan pariwisata asing Februari juga melonjak 17,36%. “Dua data ini berhasil memberikan sentimen positif ke pelaku pasar dalam jangka pendek,” kata Bertoni kepada Kontan.co.id, Jumat (6/4).
Sayangnya, sentimen positif tersebut masih tergerus oleh faktor eksternal. Di mana perang dagang dengan kenaikan tarif antara dua negara adikuasa Amerika Serikat dan China masih menekan indeks saham. Sentimen perang dagang tersebut memicu kecemasan sehingga pasar modal dan pasar surat utang bergejolak.
“Gejolak bursa global merambat ke gejolak bursa Asia maupun ke IHSG. Instrumen pasar modal dan utang pun mengalami pelemahan pada perdagangan Indonesia,” katanya.
Bertoni memperkirakan, IHSG dalam sepekan depan masih dibebani isu kecemasan dari perang dagang antara AS dan China. Sedangkan sentimen rilis indikator ekonomi Indonesia maupun rencana pembagian dividen masih memberikan peluang sentimen positif.
Selain itu, rilis data China dalam pekan depan, seperti cadangan devisa China, inflasi Maret, data pinjaman baru China, data ekspor-impor maupun neraca perdagangan, disinyalir memberikan peluang meredam kekhawatiran perang dagang.
Dia memperkirakan IHSG akan bergerak kisaran 6.100-6.250. Saham-saham smallcap dan menanti pembagian dividen masih meramaikan perdagangan pekan depan. Aksi jual bersih asing diperkirakan akan berlanjut mencatatkan net sell. “Secara teknikal IHSG, MACD masuk dalam tren turun, sinyal gerak akan buat sideways, dengan volume perdagangan relatif sepi sekitar Rp 5-7,5 triliun per hari,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News