Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA untuk PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) dan Obligasi Shelf Registration I dan II yang masih beredar. Prospek untuk peringkat korporasi adalah stabil.
Pefindo memaparkan, peringkat korporasi ini mencerminkan kualitas kredit yang kuat dari portofolio investasi PALM, kebijakan keuangan yang konservatif, dan langkah-langkah likuiditas yang kuat.
Namun, peringkat ini dibatasi oleh portofolio investasi yang terpusat dan pendapatan berulang yang sangat rendah.
Adapun Obligasi Shelf Registration II Fase III/2024 Seri A sebesar Rp 512,29 miliar yang masih beredar akan jatuh tempo pada tanggal 25 September 2025.
Baca Juga: Pefindo Sematkan Peringkat idAAA(sf) untuk Kilang Pertamina Balikpapan
"Perusahaan berencana untuk melunasi instrumen utang yang jatuh tempo tersebut menggunakan kombinasi dana internal dan eksternal, dengan posisi kas sebesar Rp 88,1 miliar dan sisa fasilitas kredit bergulir sekitar Rp 1,4 triliun," papar analis Pefindo, Danan Dito dan Kresna Wiryawan dalam keterangannya, Rabu (24/9/2025).
Selain itu, pelunasan juga didukung oleh sahamnya di PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang bernilai Rp 2,7 triliun pada akhir Juni 2025.
Pefindo melanjutkan, peringkat dapat dinaikkan jika profil diversifikasi PALM meningkat secara signifikan melalui penambahan investasi dengan kualitas kredit yang lebih kuat, serta peningkatan pendapatan berulang, baik dari dividen maupun biaya lainnya. Investasi baru harus tetap konsisten dengan kebijakan keuangan konservatif dan strategi investasi.
Sebaliknya, peringkat dapat diturunkan jika struktur modal atau langkah perlindungan arus kas perusahaan memburuk secara signifikan.
Baca Juga: Pefindo Beri Peringkat idBBB+ untuk MDI Ventures, Prospek Stabil
Pefindo menjelaskan, hal ini dapat disebabkan oleh rencana pembiayaan yang terlalu agresif, atau penurunan nilai portofolio investasi secara signifikan.
Penurunan nilai ini dapat dipicu oleh turunnya harga komoditas yang menyebabkan harga saham perusahaan-perusahaan dalam portofolio PALM menurun.
"Tekanan turun lainnya berasal dari akuisisi investasi pada entitas dengan kualitas kredit yang jauh lebih lemah, yang akan berdampak negatif pada kualitas kredit keseluruhan portofolio investasi PALM," pungkas Pefindo.
Sebagai informasi, PALM didirikan pada tahun 2006 sebagai PT Provident Agro dan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012. Perusahaan berganti nama menjadi PT Provident Investasi Bersama Tbk pada Agustus 2022.
Per 30 Juni 2025, pemegang sahamnya (berdasarkan hak suara) terdiri dari PT Provident Capital Indonesia (58,02%), Garibaldi Thohir (19,90%), Winato Kartono (7,79%), Hardi Wijaya Liong (5,32%), Tri Boewono (0,42%), dan sisanya (8,55%) oleh publik.
Selanjutnya: Bunga Deposito Valas Bank Himbara Naik, Bank Swasta Lihat Perkembangan
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Karier & Keuangan Besok Jumat 26 September 2025, Banyak Tantangan!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
