kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pefindo pangkas peringkat Waskita Karya (WSKT) dan obligasinya jadi idBBB+


Rabu, 08 Juli 2020 / 06:45 WIB
Pefindo pangkas peringkat Waskita Karya (WSKT) dan obligasinya jadi idBBB+


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

Menurut Yogie Surya Perdana dan Aryo Perbongso Analis Pefindo, peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar yang kuat di industri konstruksi domestik, keuntungan sebagai perusahaan konstruksi milik negara, dan margin keuntungan yang baik. 

Namun, peringkat tersebut dibatasi tingginya leverage keuangan dan rasio cakupan bunga yang lemah, lingkungan bisnis yang cukup fluktuatif pada industri konstruksi, dan risiko yang berkaitan dengan ekspansi agresif di bisnis jalan tol dan rencana divestasi.

Pefindo mengatakan, peringkat dapat diturunkan jika leverage keuangan WSKT tetap tinggi dengan kemungkinan terbatas untuk deleveraging dan cakupan bunga turun menjadi kurang dari 1,0 kali secara berkelanjutan. 

Baca Juga: Waskita Karya (WKST) catat kas operasional Rp 2,81 triliun, bagaimana prospeknya?

Pefindo menegaskan dapat menurunkan peringkat jika ada penurunan substansial dalam pencapaian kontrak baru, yang berdampak pada visibilitas pendapatannya, dan/atau risiko keterlambatan penyelesaian proyek dan peningkatan biaya karena COVID-19. "Apalagi jika WSKT tidak dapat mengusulkan eskalasi, karena akan mengurangi profitabilitasnya," terang Yogie dan Aryo dalam rilis Selasa (7/7) 

Di lain sisi, Pefindo dapat merevisi prospek menjadi stabil jika WSKT memperbaiki leverage keuangan dan rasio cakupan bunga secara berkelanjutan didukung oleh kontrak backlog yang kuat memberikan visibilitas pendapatan selama beberapa tahun ke depan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




[X]
×