Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
Peringkat untuk KIK-EBA dapat diturunkan jika pendapatan dan arus kas Garuda menurun lebih jauh seiring peningkatan risiko tidak terbayarnya kupon dan pokok amortisasi KIK EBA ke depannya.
Namun, prospek dapat direvisi kembali menjadi stabil jika profil kredit perusahaan mengalami perbaikan dan stabil karena peningkatan kegiatan penerbangan yang berkelanjutan atau meredanya tekanan pada beban finansial Garuda yang berasal dari realisasi dukungan pemerintah.
Efek utang dengan peringkat idBB mengindikasikan parameter proteksi yang sedikit lemah dibandingkan efek utang Indonesia lainnya. Kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut mudah terpengaruh oleh memburuknya perkembangan perekonomian, bisnis, dan keuangan yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk memenuhi komitmen keuangannya atas efek utang.
Baca Juga: Hingga Agustus 2020, pembiayaan PNM capai Rp 12,55 triliun
Suffix (sf) menunjukkan peringkat atas transaksi keuangan terstruktur, sedangkan suffix (cg) menunjukkan bahwa peringkat mempertimbangkan keamanan dalam bentuk garansi perusahaan.
Peringkat mencerminkan penghentian rute Timur Tengah (Middle Eastern atau MEA) Garuda terhadap perlindungan arus kas yang sangat lemah, profil kredit dan likuiditas sebagai dampak Covid-19 serta karakteristik industri penerbangan yang tergantung pada musim.
Namun peringkat didukung penjaminan Askrindo atas porsi pokok dari KIK EBA Mandiri GIAA01. Perusahaan sendiri telah menjual hak atas pendapatan masa depan senilai Rp 2,615 triliun dari rute MEA kepada KIK yang dibentuk MMI sebagai manajer investasi dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk sebagai bank kustodian.
"Aset yang mendasari transaksi KIK EBA ini adalah arus kas lima tahun ke depan dari rute Timur Tengah yang menghubungkan beberapa kota di Indonesia ke Jeddah dan Madinah, yang mayoritas adalah untuk tujuan umroh," pungkas Pefindo.
Selanjutnya: Pefindo tetapkan peringkat idBBB untuk penerbitan convertible bond Waskita Toll Road
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News