Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan prospek negatif terhadap PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Prospek itu berlaku bagi rating perusahaan maupun obligasi berkelanjutan (PUB) ANTM I/2012.
Adapun peringkat BUMN tambang ini adalah AA- dengan status credit watch. Yogi Surya Perdana, Analis Pefindo mengatakan, pemicu hasil pemeringkatan itu menyusul adanya larangan ekspor bijih mineral. Selain itu, karena adanya penerapan bea keluar ekspor progresif produk olahan mineral dalam bentuk konsentrat.
Kedua aturan itu dinilai bisa memberikan dampak negatif bagi kinerja ANTM. "Kebijakan ini dapat mengurangi profitabilitas dan arus kas karena meningkatnya leverage ANTM," ujar Yogi, Rabu (12/2).
Pasalnya, lanjut dia, saat ini ANTM memerlukan pendanaan besar untuk ekspansi pabrik pengolahan ferronikel. Sementara itu, pendapatan ANTM berpotensi berkurang akibat adanya pembatasan dan penerapan bea keluar progresif tersebut.
Hingga kuartal III-2013, penjualan nikel dan bijih bauksit menyumbang lebih dari 33% dari total pendapatan perseroan. Peringkat ANTM bisa merosot jika larangan ekspor terus berlanjut dalam periode tiga bulan mendatang.
Pasalnya, hal tersebut bisa menyusutkan keuntungan dan arus kas perusahaan secara signifikan. Selain itu, jika harga komoditas terus menurun dan utang untuk ekspansi lebih besar dari yang diproyeksikan.
"Saat ini ANTM sedang minta keringanan untuk dikecualikan dari penerapan ini karena mereka sudah punya smelter," jelas Yogi. Namun, pemerintah belum memutuskan atas permintaan tersebut.
Jika permintaan ini ditolak, maka penurunan rating ANTM berpotensi terjadi. Adapun, peringkat dan prospek ini berlaku mulai 17 Januari 2014 hingga 17 April 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News