kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Yuk mengintip lima berita hangat hari ini!


Selasa, 11 Februari 2014 / 06:00 WIB
Yuk mengintip lima berita hangat hari ini!
ILUSTRASI. Efek Samping Penggunaan Pil KB Yang Perlu Anda Ketahui


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Berikut adalah sejumlah isu penting yang layak Anda simak hari ini:

- Imbal hasilĀ  reksadana dollar jeblok

Pelemahan nilai tukar rupiah rupanya tidak mampu mendongkrak kinerja reksadana berbasis mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Mayoritas reksadana dollar justru membukukan imbal hasil atau return negatif untuk periode setahun terakhir.

Mengutip data PT Infovesta Utama, per 7 Februari 2014, dari total 51 produk reksadana berbasis dollar AS, terdapat 28 produk yang berimbal hasil minus. Kinerja paling jeblok dialami reksadana saham Manulife Greater Indonesia Fund yang minus 16,25%.

Sedangkan data Bloomberg menyebut, pergerakan pasangan USD/IDR dalam setahun menunjukkan koreksi rupiah sebesar 25,66%.
Direktur Sinarmas Asset Management (Sinarmas-AM) Jeff Tan mengatakan, pergerakan nilai aktiva bersih (NAB) reksadana dollar memang bergantung pada pergerakan USD/IDR. Sedangkan, manajer investasi tidak punya banyak pilihan menempatkan aset dasar (underlying assets) reksadana pada instrumen berbasis dollar. "Aturan Bapepam-LK (sekarang berubah menjadi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK) membatasi pembelian saham di bursa regional untuk aset dasar reksadana sebesar 15% dari total dana kelolaan," ujar Jeff.

- Antam menggandeng Freeport

PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) serta PT Freeport Indonesia baru saja menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk melakukan prastudi pembangunan pabrik smelter dan refinary tembaga katoda bernilai US$ 2,2 miliar. Analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu melihat bahwa hal ini berdampak positif bagi ANTM.

Adanya pabrik tersebut pun akan menggenjot perolehan laba operasional ANTM. Selain itu, Lucky merasa pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian yang akan ANTM serta Freeport bangun itu pun dapat menghembuskan angin positif bagi saham ANTM pada pekan ini.

Menurut dia, ada beberapa hal yang mendorong saham ANTM bergerak positif pekan ini. Pertama, yaitu adanya kerja sama dengan Freeport ini yang memiliki pengalaman dalam hal lingkungan dan industri. "Artinya dengan bermitra pada pihak asing, dapat meningkatkan kinerja ANTM ke depan. Laba meningkat, Earning PER Share (EPS) menguat," ujarnya, Senin (10/2).

Kedua, harga emas dunia pun terlihat meningkat dalam dua pekan terakhir. Lucky melihat bahwa adanya apresiasi tinggi oleh pelaku pasar untuk bertransksi di sektor komoditas. Saat ini, emas merupakan komoditas ketiga tertinggi yang banyak diperdagangkan setelah minyak mentah dan Crude Palm Oil (CPO).

Dalam waktu dekat, Lucky memperkirkan kinerja ANTM masih akan positif. Menurut dia, laba ANTM akan tumbuh 4% sampai 5% di kuartal pertama dan kedua tahun ini.

Saham ANTM tutup di harga Rp 1.050, naik 0,5% dibanding hari sebelumnya. Lucky pun menyarankan investor untuk akumulasi, dengan target harga Rp 1.150.

- Posisi rupiah

Rupiah ditutup melemah tipis di awal pekan. Kemarin (10/2), di pasar spot, pasangan USD/IDR naik 0,09% menjadi 12.173. Sedangkan, mengacu kurs tengah Bank Indonesia (BI), pairing USD/IDR juga naik 0,08% ke level 12.176.

Analis Monex Investindo Futures, Daru Wibisono mengatakan, rupiah masih akan bergerak terbatas, karena pelaku pasar menunggu kepastian arah bunga acuan BI rate, tetap atau naik. "Isu perlambatan ekonomi di China dan AS menjadi penyebab melemahnya rupiah kemarin ," ujar dia.

Analis Divisi Treasury BNI, Raditya Ariwibowo menilai, secara fundamental, data yang dirilis di dalam negeri pada pekan lalu, cukup bagus, sehingga bisa menguatkan rupiah.

- Posisi IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (10/2) melemah 0,36% dari penutupan akhir pekan lalu ke level 4.450,75. Gerak IHSG ini berbeda dengan indeks MSCI Asia Pacific yang naik 0,6% ke 134,10.

Analis bilang penurunan IHSG bukan sinyal buruk. "Hanya aksi profit taking dari pelaku pasar," kata Purwoko Sartono, analis Panin Sekuritas. Sebab, akhir pekan lalu, IHSG sudah naik cukup tinggi ke level 4.466,67.

Analis Magnus Capital, Eric Ng menilai pelemahan IHSG hanya koreksi sesaat. Beberapa hari ke depan, kata Eric, tidak ada sentimen cukup signifikan yang dapat mempengaruhi IHSG. Bahkan, laporan keuangan emiten yang sudah mulai dirilis, bisa menjadi vitamin bagi IHSG.

- Posisi Wall Street

Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS ditutup sumringah pada transaksi tadi malam (10/2). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 naik 0,2% menjadi 1.799,84. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,1% menjadi 15.801,79.

Transaksi tadi malam melibatkan6,2 miliar saham. Angka tersebit 1,6% di bawah volume rata-rata transaksi tiga bulanan.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni: Apple Inc yang naik 1,8%, Yelp Inc melompat 1,9%, dan McDonald's Corp turun 1,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×