Reporter: Kenia Intan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Untuk investasi jangka panjang, Putu merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.500. Saran ini mempertimbangkan kinerja sepanjang semester I tahun 2020 yang membukukan pertumbuhan baik dari segi pendapatan maupun labanya.
Mengutip dari laporan keuangannya, di semester I tahun 2020 SIDO mengantongi penjualan hingga Rp 1,46 triliun, naik 3,55% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 1,41 triliun. Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga terkerek 10,6% yoy menjadi Rp 413,79 miliar dari sebelumnya Rp 374,12 miliar.
Adapun kenaikan kinerja itu ditopang oleh peningkatan permintaan terhadap minuman kesehatan. Di tengah pandemi Covid-19 Putu melihat masyarakat memang menjadi lebih peduli terhadap kesehatan. Hal ini bisa menjadi katalis positif bagi SIDO. "Selain itu, SIDO juga memiliki strong balance sheet serta profit margin yang baik," kata Putu, Kamis (3/9).
Baca Juga: Begini strategi Sido Muncul (SIDO) menjaga kinerja di semester II 2020
Di sisi lain, Okie merekomendasikan hold dengan target harga Rp 1.340 bagi investor yang sudah memiliki saham SIDO. Sementara dengan skema stock split 1:2, target harga saham SIDO untuk tahun ini dipatok Rp 670.
Bagi investor yang belum memiliki saham SIDO, Okie melihat lebih baik wait and see. Sebab, kinerja SIDO tengah mengalami perlambatan dari sisi ekspornya. Selain itu, dalam jangka pendek saham SIDO berpotensi bergerak terbatas bahkan melemah.
Sekadar informasi, harga saham SIDO sejak awal tahun telah terkerek hingga 9,41% menjadi Rp 1.395. Adapun penguatan signifikan terjadi tiga bulan terakhir hingga 12,05%. Akan tetapi, sepekan terakhir harga saham SIDO melemah 0,71%.
Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) targetkan pertumbuhan laba 10% di tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News