Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pada pertengahan Desember lalu, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) sempat mengalami kebakaran di salah satu pabriknya. Kendati demikian, hal itu tak membuat PBRX berkecil hati. Perusahaan garmen ini meyakini, pihaknya dapat membukukan pertumbuhan pendapatan tahun ini meskipun perusahaan harus mengakali produksi yang tengah terganggu.
Padahal, pabrik itu diperuntukkan untuk memproduksi pesanan garmen ekspor ke kawasan Asia, Eropa, dan Amerika Pasifik dengan kapasitas produksi mencapai 3,5 juta potong garmen setiap tahun.
Rencananya, manajemen akan menambah lini produksi baru menggantikan peran satu pabrik di Sragen, Jawa Tengah, yang dipindahkan ke pabrik lama.
Menurut Sekretaris Perusahaan PBRX Iswar Deny, mengatakan kebakaran itu belum menggangu target-target perusahaan tahun ini. Perusahaan garmen yang didirikan pada 14 September 1989 itu optimistis kinerja mereka bisa tumbuh pada tahun ini. ”Rencananya target penjualan masih ingin tumbuh 15%-20% pada tahun ini,” katanya kepada Kontan, akhir pekan lalu.
Sayangnya, dia belum mau membeberkan berapa angka yang dibidik pada tahun ini. Yang jelas, seiring dengan peningkatan penjualan, tentunya laba perusahaan juga akan inline dengan penjualan.
Untuk strategi jangka panjang, PBRX masih melakukan pengembangan kapasitas produksi yang ditargetkan mencapai 100 juta potong garmen pada tahun ini. Terkait hal itu, rencananya PBRX ingin menambah tiga pabrik dan tujuh pabrik Eco Smart yang akan dibangun pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News