Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) optimistis unit bisnis on demand services melalui GoJek dan Tokopedia di bisnis e-commerce bisa mencetak profit di kuartal IV-2023.
GOTO memasang target EBITDA grup yang disesuaikan bisa positif di kuartal IV-2023. Sepanjang 2023, GOTO berharap EBITDA grup yang disesuaikan di kisaran minus Rp 4,5 triliun dan minus Rp 3,8 triliun.
Pada kuartal III-2023, EBITDA grup GoTo yang disesuaikan mencapai minus Rp 0,94 triliun. Namun sepanjang periode Januari–September 2023, pos ini mencapai minus Rp 9,59 triliun.
Baca Juga: Kompak Menguat pada Senin (6/11), Cek Harga Saham GOTO dan BBRI di Penutupan Bursa
Jika berkaca dari pencapaian di kuartal III-2023, masih ada potensi EBITDA yang disesuaikan secara konsolidasi bisa positif. Namun GOTO nampak was-was target tersebut tidak terpenuhi.
Direktur Utama GoTo Patrick Walujo menyampaikan GOTO tidak akan mengubah target yang telah dicanangkan, tetapi ada peningkatan risiko untuk bisa mencapai target tersebut.
Hal tersebut disebabkan oleh persaingan yang kian ketat. Ini tercermin dari pertumbuhan gross transaction value (GTV) yang mengalami kontraksi di beberapa kuartal sebelumnya.
Baca Juga: Kompak Menguat pada Senin (6/11), Cek Harga Saham GOTO dan BBRI di Penutupan Bursa
"Memang ada risiko, profit dari on demand services dan e-commerce tidak cukup untuk menutup nilai investasi di GoTo Logistic yang masih tinggi," kata Patrick saat ditemui, Senin (6/11).
Namun Patrick masih percaya diri segmen e-commerce dan on demand services bisa mencetak profit, tetapi dia belum bisa menyampaikan estimasi keuntungan yang akan diperoleh.
"Untuk besarannya profit masih kami sesuaikan. Saya dorong profit itu untuk diinvestasikan kembali," tandasnya.
Adapun EBITDA yang disesuaikan bisnis on demand services mencapai minus Rp 48 miliar pada kuartal III-2023. Pendapatan bruto segmen ini mencapai Rp 3,02 triliun.
Baca Juga: GoTo Gojek (GOTO) Dikabarkan Bakal Reverse Stock, Hoax atau Fakta?
EBITDA yang disesuaikan pada unit bisnis e-commerce mencapai minus Rp 222 miliar pada periode Juli–September 2023, dengan pendapatan bruto sebesar Rp 2,24 triliun.
Pada periode yang sama, unit financial technology membukukan EBITDA yang disesuaikan sebesar minus Rp 388 miliar. Nilai tersebut membaik 55% secara tahunan dari Rp 859 miliar di kuartal III-2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News