Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) atau Erajaya Active Lifestyle (EAL) menggelar penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO). Pasca IPO, ERAL bakal ekspansi gerai.
President Director Sinar Eka Selaras Djohan Susanto mengatakan, ERAL akan membuka 500 toko dalam beberapa tahun ke depan.
“Kami menargetkan punya lebih dari 500 toko dalam lima tahun ke depan sehingga Erajaya Active Lifestyle menjadi perusahaan gaya hidup aktif terkemuka di Indonesia,” kata Djohan, di Ritz Carlton Jakarta, Senin (17/7).
Djohan menyebut, IPO ERAL ini salah salah satu tujuannya adalah untuk menciptakan ekspansi bisnis di Indonesia, diantaranya toko, produk, dan brand.
Hingga saat ini, ERAL telah memiliki berbagai portofolio brand papan atas untuk sejumlah segmen produk di sektor ritel. Di segmen Accessories (ecosystem), ERAL membawahi berbagai brand produk papan atas, seperti halnya Apple, Samsung, Huawei, Xiaomi, Playstation, Microsoft, dan JBL.
Sementara di segmen Internet of Things (IoT), ERAL membawahi brand DJI, Garmin, GoPro, Marshall, Segway, dan sebagainya.
“Kami berfokus pada penjualan produk lifestyle seperti accessories, internet of things (IoT), sport fashion apparel, serta produk aktivitas luar ruangan,” lanjut Djohan.
Baca Juga: IPO, Sinar Eka Selaras Lepas 20% Saham ke Publik
Dalam IPO ini, ERAL menawarkan sebanyak-banyaknya 1,03 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham. Jumlah tersebut mewakili 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh usai IPO.
ERAL menyodorkan harga penawaran IPO selama bookbuilding dikisaran Rp 370 hingga Rp 410 per saham. Dari IPO ini, ERAL bakal mendapatkan dana baru sebesar Rp 425,38 miliar.
Sinar Eka Selaras menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT BNI Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Jika ada penjamin emisi efek lain akan ditentukan kemudian.
Adapun penawaran awal (bookbuilding) saham ERAL dijadwalkan pada 14-26 Juli 2023. Surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat diperoleh pada 31 Juli 2023. Setelah itu, penawaran umum akan dilaksanakan pada 2-4 Agustus 2023, dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2023
Dana dari IPO ini akan digunakan untuk tiga hal utama. Pertama, sebesar 37% akan digunakan untuk pemberian kepada entitas usaha, dengan rincian, sekitar 93% untuk PT Mitra Internasional Indonesia yang nantinya bakal digunakan untuk untuk modal kerja dan sekitar 39% akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka pengembangan gerai baru dan peremajaan 10 gerai.
Kemudian, sekitar 7% untuk PT Era Aktif Indonesia, dengan rincian sekitar 82% digunakan untuk modal kerja sekitar 18% akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka pengembangan gerai baru sekitar 4 gerai dan peremajaan sekitar 2 gerai.
Kedua, sekitar 13,7% dana IPO dialokasikan untuk pemberian modal kepada PT Era Gaya Indonesia dengan rincian, sekitar 62% akan digunakan untuk modal kerja dan sekitar 38% akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka pengembangan gerai baru sekitar 5 gerai.
PT Master Selam Nusantara mendapatkan sekitar 65%, dengan rincian, sekitar 94% akan digunakan untuk modal kerja dan sekitar 6% akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka pengembangan gerai baru sekitar 2 gerai.
Terakhir, sekitar 49,25% akan dipakai untuk modal kerja ERAL, dengan rincian akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan, guna mendukung kegiatan usaha utama dan operasional perseroan.
Baca Juga: Mandiri Herindo (MAHA) Incar Rp 491,58 Miliar dari IPO, Intip Penggunaan Dananya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News