CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Pasar Saham Dinilai Paling Menarik, Imbas Kenaikan Suku Bunga Perlu Dicermati


Rabu, 01 Juni 2022 / 17:36 WIB
Pasar Saham Dinilai Paling Menarik, Imbas Kenaikan Suku Bunga Perlu Dicermati
ILUSTRASI. Pekerja melintas di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (11/3/2022). ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang lima bulan tahun 2022 berjalan, investasi di pasar saham dinilai paling menjanjikan dibanding sejumlah instrumen lainnya, seperti obligasi dan pasar uang. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencerminkan pertumbuhan kinerja yang menggembirakan.

Analis Fundamental B-Trade Raditya Krisna Pradana memberikan gambaran, secara tahunan kenaikan IHSG mencerminkan return 20,19%. IHSG melompat dari posisi 5.947,46 pada Mei 2021 menjadi 7.148,97 per akhir Mei 2022.

Sementara itu, jika merujuk ringkasan imbal hasil Obligasi Indonesia 10 Tahun, ada kenaikan return 10,86% dari 6.445 per Mei 2021 menjadi 7.145 pada Mei 2022. "Saham dan obligasi menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Namun pasar uang cenderung stabil ke melemah, seiring suku bunga yang stabil. Untuk reksadana, mengikuti jenisnya," kata Raditya kepada Kontan.co.id, Rabu (1/6).

Dia membeberkan, ada sejumlah faktor yang mendorong kinerja saham menjadi lebih apik. Pertama, pengendalian covid-19 membawa transisi pandemi ke endimi. Kondisi ini membuat kepercayaan investor meningkat, dan kinerja bisnis emiten ikut terangkat.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjutkan Rally Penguatan pada Kamis (2/6)

Kedua, faktor makro ekonomi Indonesia yang cukup solid telah mempertebal kenyamanan investor di pasar saham. Ketiga, inflasi Indonesia juga masih terkontrol, sedangkan mayoritas negara maju memiliki laju inflasi yang tinggi.

Meski begitu, fenomena Sell in May sempat membuat kinerja IHSG terperosok di pekan kedua Mei, atau setelah periode libur panjang Idul Fitri dan pengumuman kenaikan suku bunga The Fed. Jika dihitung, ada penurunan sekitar 1,1% yang terjadi di bulan Mei.

Raditya melihat ada sejumlah sentimen yang mempengaruhi gerak pasar. Faktor global banyak menentukan, seperti imbas dari perang Rusia dan Ukraina, serta tingginya inflasi. Di sisi lain, rencana kenaikan suku bunga juga akan berdampak bagi pergerakan pasar.

Jika Bank Indonesia nanti menaikkan suku bunga, saham dan obligasi berpotensi terkoreksi untuk sementara. "Proyeksi kami, (saham) akan koreksi dulu, baru melanjutkan kenaikan. Obligasi hampir mirip dengan saham pergerakannya. Pasar uang baru mengalami peningkatan apabila suku bunga sudah dinaikkan," jelas Raditya.

Head of Retail, Product Research & Development Division PT Henan Putihrai Asset Management, Reza Fahmi Riawan menambahkan bahwa setelah dua tahun terpukul pandemi, harga saham relatif menjadi lebih murah. Kemudian setelah covid-19 terkendali, ada euforia untuk berinvestasi di pasar saham.

Baca Juga: Manfaatkan Kenaikan IHSG, 7 Saham Ini Paling Banyak Dilego Asing pada Akhir Mei 2022

"Roda perekonomian kembali berputar, itu membuat kinerja (emiten) meningkat. Euforia ini membuat saham menjadi favorit," kata Reza.

Instrumen pasar saham pada tahun ini juga diuntungkan oleh meroketnya harga sejumlah komoditas unggulan Indonesia. Di sisi yang lain, konflik Rusia-Ukraina yang membuat harga komoditas mendidih, justru mendorong IHSG ke zona hijau, di saat banyak market berguguran.

"Ada beberapa investor yang masih wait and see, jadi parkir dana di instrumen money market. Ada juga investor yang memanfaatkan momentum untuk cicil beli saham, untuk instrumennya yang paling baik masih dipegang oleh instrumen saham," terang Reza.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×