kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pasar saham dalam tren naik, net buy asing ke saham blue chip jadi pendorongnya


Senin, 04 Oktober 2021 / 06:19 WIB
Pasar saham dalam tren naik, net buy asing ke saham blue chip jadi pendorongnya
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham Indonesia tengah berada dalam tren kenaikan akhir-akhir ini. Sejak tanggal 22 September 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bertahan di atas level 6.100.

Kemudian pada 30 September 2021, IHSG menembus level 6.200 dan masih bertahan dalam posisi tersebut hingga saat ini.

Performa positif IHSG ini sejalan dengan naiknya harga saham-saham blue chip. Kepala Riset FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan, salah satu faktor pendorongnya adalah kembali masuknya arus dana asing ke pasar saham dalam negeri.

Menurut Wisnu, dalam beberapa pekan terakhir, investor asing banyak mengakumulasi saham-saham blue chip, terutama saham bank BUKU IV.

Baca Juga: IHSG diproyeksi melemah, simak pergerakan saham PGAS, WIKA, dan ADRO besok

Berdasarkan data RTI, saham lain yang banyak dibeli asing dalam seminggu terakhir adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Sebagai contoh, dalam sepekan, investor asing mencatatkan net buy di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar Rp 1,38 triliun dan Rp 1,10 triliun di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Jumlah tersebut masing-masing setara 20% dan 24% dibanding net buy asing di pasar reguler yang secara year to date (ytd) sebesar Rp 7,04 triliun di BBRI dan Rp 4,52 triliun di BBCA.

Menurut Wisnu, BBRI diminati investor asing karena baru saja melakukan rights issue yang terbesar di Asia Tenggara sejak tahun 2009. "Investor asing melihat prospek yang cukup menarik pada saham BBRI. Begitu juga dengan BBCA yang akan melakukan stock split," kata Wisnu saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (3/10).

Wisnu menuturkan, pengaruh asing untuk mendorong laju IHSG masih cukup besar meski jumlah investor retail tumbuh pesat belakangan ini. Pasalnya, asing mengincar saham-saham blue chip yang bobot 15 saham teratasnya saja sudah lebih dari 50% bobot IHSG.

 



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×