kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pasar saham dalam tren naik, net buy asing ke saham blue chip jadi pendorongnya


Senin, 04 Oktober 2021 / 06:19 WIB
Pasar saham dalam tren naik, net buy asing ke saham blue chip jadi pendorongnya
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

Di sisa akhir tahun ini, Wisnu masih melihat peluang kenaikan pada saham-saham blue chip tersebut. Meskipun dalam jangka waktu yang sangat pendek, ada risiko koreksi, mengingat IHSG sempat naik tinggi 2,02%.

Baca Juga: Diramal melemah, ini sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG pekan depan

Wisnu menjelaskan, ada sejumlah sentimen yang menjadi pendorong kenaikan saham-saham tersebut. "Mulai dari aksi window dressing, belanja pemerintah yang makin gencar di kuartal IV 2021, serta kasus Covid-19 yang semakin turun sehingga perputaran roda ekonomi bakal semakin kencang," tutur Wisnu.

Pelaku pasar juga optimistis bahwa iklim bisnis dan perekonomian Indonesia akan semakin membaik pada kuartal IV 2021. Hal itu terlihat dari indeks manufaktur Indonesia yang sudah kembali ke level ekspansif, tepatnya di 52,2 pada September 2021.

Meskipun begitu, ada juga beberapa sentimen negatif yang membayangi IHSG. Mulai dari kebijakan tapering off Amerika Serikat (AS), potensi government shutdown akibat utang AS yang sudah melebihi plafon, kenaikan kasus Covid-19 di kawasan regional, hingga terganggunya mata rantai pasokan global yang dapat menghambat pemulihan ekonomi.

Wisnu menyebutkan, saham-saham yang masih memiliki potensi kenaikan harga adalah saham perbankan seperti BBRI, BBCA, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

Secara historis, saham barang konsumsi seperti ICBP dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) juga akan naik seiring aksi window dressing. Kemudian, ASII masih menarik karena ada sentimen pelonggaran PPnBM.

Selanjutnya, saham-saham produsen crude palm oil (CPO) juga diprediksi akan turut terkena efek positif kenaikan harga CPO sejalan dengan Eropa yang sudah tidak malu-malu lagi membeli CPO, sebab menghasilkan emisi karbon yang lebih minim dibandingkan minyak lainnya.

Wisnu memilih PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DNSG), PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sebagai saham-saham CPO pilihan teratasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×