kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Pasar saham Asia menanti rilis kinerja


Jumat, 21 Juli 2017 / 08:33 WIB
Pasar saham Asia menanti rilis kinerja


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Sentimen ketidakpastian jalannya pemerintahan Presiden Trump masih membayangi pergerakan bursa saham. Pasca gagalnya pemerintahan Trump mereformasi paket kebijakan kesehatan Obamacare, pasar mulai meragukan langkah pemerintahan Trump selanjutnya.

Kemarin, pasar saham AS masih menunjukkan kekuatan. Penguatan masih didominasi saham-saham tekno, kecuali Apple yang melemah, sehingga berimbas pada masih naiknya Nasdaq namun, tidak halnya dengan S&P500; dan DJIA yang berbalik melemah seiring rilis kinerja beberapa emiten yang di bawah ekspektasi.

Bursa saham Asia Kamis (20/7) pun cenderung menguat seiring respon pasar positif terhadap kebijakan Bank of Japan yang mempertahankan kebijakan moneter dan memutuskan untuk memangkas target inflasi pada tahun 2017/2018 dan 2018/2019. Selain itu, market juga menunggu berita dari European Central Bank (ECB). "Di sisi lain, pelaku pasar juga berharap positif akan dirilisnya kinerja keuangan para emiten," terang Reza Priyambada analis Binaartha Parama Sekuritas dalam riset yang diterima KONTAN, Jumat (21/7).

Pada bursa saham zona Eropa berakhir variatif cenderung melemah setelah di awal sesi terjadi penguatan. Adanya indikasi membaiknya kinerja keuangan para emiten memberikan sentimen positif pada bursa saham Eropa namun, juga diimbangi oleh keputusan European Central Bank (ECB) yang tetap mempertahankan tingkat suku bunga dan rencana penurunan bertahap dari quantitative easing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×