Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Fluktuasi pasar modal dalam beberapa pekan terakhir ikut menyeret dana kelolaan manajer investasi. Dana kelolaan PT Bahana TCW investment Management, salah satunya, melorot Rp 3 triliun dalam tiga bulan terakhir.
Presiden Direktur Bahana TCW Investment Management Edward Lubis mengatakan koreksi pasar saham memberikan kontribusi paling besar terhadap penurunan dana kelolaan perusahaan. Sementara itu, penarikan dana investor atau redemption justru relatif kecil atau hanya sekitar 1% dalam satu bulan terakhir.
Edward merinci, pihaknya menerima dana masuk sekitar Rp 7 triliun sejak awal tahun ini. Namun, penurunan dana kelolaan mencapai Rp 4 triliun pada periode yang sama. "Sehingga penurunan dana kelolaan kami secara nett mencapai Rp 3 triliun," kata Edward, Jakarta, Rabu (21/8).
Mei 2013 lalu, dana kelolaan perusahaan sempat mencapai di atas Rp 22 triliun. Namun nilai tersebut turun dan kini tinggal Rp 20,7 triliun. Bahana menargetkan bisa menggenggam dana kelolaan Rp 23 triliun di akhir tahun atau naik dibandingkan akhir tahun lalu yang sekitar Rp 20 triliun.
"Kalau tidak ada capital loss, mungkin dana kelolaan kami saat ini sudah mencapai Rp 23 triliun," kata dia.
Sebagian besar dana kelolaan perusahaan disumbang oleh reksadana fixed income dan reksadana terproteksi mencapai 60%. Sedangkan sisanya merupakan reksadana saham.
Untuk mengejar target dana kelolaan, perusahaan berencana meluncurkan dua produk anyar pada semester II ini. Yakni, reksadana saham syariah dan reksadana campuran berdenominasi dollar Amerika Serikat. "Untuk produk berdenominasi dollar AS, kami mengkaji antara campuran atau fixed income. Nanti akan kami pilih yang prospeknya lebih menarik," tutur Edward.
Sementara, PT Infovesta Utama mencatat total dana kelolaan seluruh reksadana per Juli 2013 susut 2,79% menjadi sebesar Rp 189,85 triliun. Bulan sebelumnya total dana kelolaan masih sekitar Rp 195,30 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News