kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Pasar Bergejolak, SUN Jangka Pendek Laris


Rabu, 18 Februari 2009 / 10:32 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Investor agaknya masih haus wahana investasi. Buktinya, nilai penawaran dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) yang berlangsung kemarin (17/2), mencapai Rp 9,12 triliun. Ini tiga lipat dari target indikatif pemerintah yang sejumlah Rp 3 triliun.

Uniknya, 55,15% dari jumlah total penawaran itu, meminati surat utang seri SPN20100218, yang berjangka waktu setahun. Penawaran yang masuk untuk SPN ini Rp 5,02 triliun.

Penawaran terbanyak kedua adalah penawaran untuk SUN berbunga mengambang seri VR0019 yang jatuh tempo lima tahun. Nilai tawaran yang masuk Rp 2,48 triliun.

Sejak lelang SUN pertama tahun ini, pemerintah selalu kebanjiran peminat untuk surat utang seri SPN yang berjangka waktu lebih pendek. "Minat investor terhadap SUN bertenor pendek ini menunjukkan pasar masih penuh ketidakpastian," tutur Direktur Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto, kemarin.

Adapun penawaran SUN seri FR0051 yang bertenor lima tahun cuma Rp 1,18 triliun. Untuk seri ini, investor meminta yield 12,125% hingga 13,25%. Ini lebih tinggi dari yield FR0051 di pasar kemarin yang sebesar 12,18%.

Penawaran surat utang seri FR0036 yang bertenor 10 tahun paling tipis. Jumlah tawaran hanya Rp 477 miliar. Tapi permintaan yield-nya mencapai 12,8125%-13,25%.

Faktor bunga

Dari seluruh tawaran tadi, pemerintah akhirnya hanya memenangkan Rp 4,75 triliun. Toh, nilai penerbitan lelang kali ini masih lebih tinggi dibanding hasil lelang sebelumnya yang cuma Rp 3,25 triliun.

Pemerintah paling banyak mengambil penawaran surat utang berbunga mengambang seri VR0019. Total nominal yang dimenangkan Rp 2,45 triliun atau 98,79% dari total penawaran. Bunga yang berlaku saat ini adalah 11,24%.

Kemudian, pemerintah menerbitkan SPN20100218 senilai Rp 2,15 triliun dengan rata-rata yield tertimbang 10,75% dan SUN FR0051 senilai Rp 150 miliar dengan yield sekitar 12,20%. Tapi, pemerintah tak jadi menjual SUN FR0036 karena permintaan yield yang masuk terlalu tinggi.

Associate Director, Head of Debt Capital Market Trimegah Securities Heru Helbianto mengaku sudah memprediksi penawaran SPN akan meledak. "Saat ini investor memilih tenor kurang dari satu tahun dengan yield yang menarik daripada menaruh dananya di Bank Indonesia," kata Heru.

Analis Obligasi Bank Danamon Helmi Arman sepakat. Perkiraan BI Rate yang akan terus turun membuat perbankan mencari instrumen selain Sertifikat Bank Indonesia (SBI) satu bulan. Menurut Helmi, SPN menjadi pilihan yang menarik bagi bank untuk menaruh dana mereka.

Sementara, SUN berbunga mengambang juga banyak peminatnya karena surat utang ini jarang dilelang. Di sisi pemerintah, "Pemerintah mengeksekusi banyak karena melihat ke depan BI Rate akan turun," jelas Heru. Jadi beban pemerintah akan lebih ringan.

Heru memperkirakan, apabila pemerintah lebih banyak melelang surat utang seri mengambang alias Variable Rate (VR), pasar yang siap melahap semua surat utang jenis ini. Sebab, ada investor yang memang lebih senang dengan bunga floating.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×