Reporter: Amalia Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan mata uang EUR/GBP menguat pada perdagangan spot Kamis (21/3), karena Brexit masih menjadi momok perekonomian Inggris.
Mengutip Bloomberg pukul 19.45 WIB, pasangan mata uang EUR/GBP ada di posisi 0,8669, menguat 0,24% dari sehari sebelumnya yang ada di 0,8648.
Analis PT Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, kondisi ekonomi fundamental kedua negara ini masih dibayangi awan kelabu. Baik zona Eropa dan Inggris menghadapi gejolak ekonomi sejak awal tahun 2019.
Pada minggu pertama Maret, mata uang EUR anjlok kala Presiden Bank Sentral Eropa atau Europe Central Bank (ECB) Mario Draghi memangkas pertumbuhan perekonomian kawasan Euro tahun 2019 di level 1,1%-1,6%, dari angka 1,7%. Angka inflasi juga turun di level 1,2% dari level 1,6% di tahun 2019, dan level 1,5% dari level 1,7% di tahun 2020.
“Namun prospek EUR dalam jangka panjang masih lebih baik dibandingkan dengan GBP jika dilihat secara fundamental. Bahkan secara teknikal, keadaan EUR masih berada di bagian garis atas dibandingkan GBP,” tutur Wahyu kepada Kontan.co.id Kamis (21/3).
Wahyu menekankan jika Brexit masih menjadi penentu utama kelesuan sendi perekonomian Inggris. Saat ini, kasus Brexit memasuki babak dimana Perdana Menteri Inggris Theresa May harus meyakinkan Parlemen Inggris untuk merestuinya keluar tanpa kesepakatan apapun dengan Uni Eropa (EU).
Untuk itu, permintaan May menunda hengkangnya Inggris sampai akhir Maret, dikabulkan lagi oleh UE. Padahal sebelumnya, EU sudah mengultimatum tidak akan memberikan kesempatan ketiga bagi May.
“GBP tak bisa menguat di hadapan EUR bahkan saat data ekonomi yang dikeluarkan oleh Bank of England (BOE) tidak bisa dikatakan buruk,” jelas Wahyu.
Wahyu memberi contoh saat The Office of National Statistics (ONS) melaporkan angka ketenagakerjaan berada di level 76,1%. Angka ini merupakan yang tertinggi sepanjang tiga tahun terakhir. Sementara data pengangguran berada di level 3,1% dari 4%. gaji pekerja Inggris dalam tiga bulan, naik sebesar 3,4% secara tahunan.
“Dalam jangka menengah, GBP bisa mendapat momen untuk menguat jika Brexit menemui akhir ceritanya. Brexit inilah yang menjadi momok perekonomian Inggris, walau data ekonomi Inggris yang dilaporkan tak seburuk perkiraan,” tambah Wahyu.
Secara teknikal, pasangan mata uang EUR/GBP terlihat mencoba untuk menanjak ke level lebih tinggi pasca anjlok di bawah level 0,86 pada Februari lalu. Moving Average (MA) berada di bawah 10,50,100, dan 200. Sementara RSI berada di area positif 12. Lalu stochastic berada di posisi 14,3, dan MACD berada di titik 12,26. Wahyu merekomendasikan buy.
Untuk pergerakan pasangan EUR/GBP besok, Wahyu meramal titik support akan berada di 0,8550, 0,8250, dan 0,8480. Sementara titik resistance berada di level 0,8750, 0,8780, dan 0,8820.
Sementara pergerakan seminggu ke depan, diprediksi Wahyu akan berada di rentang 0,8400-0,8850.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News