Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan mata uang euro terhadap dollar kian perkasa saja di perdagangan dunia. Pairing EUR/USD menguat dari persoalan Brexit yang positif. Mengutip Bloomberg, pukul 16.56 WIB, pasangan EUR/USD menguat 0,16% ke level 1.1322.
Analis PT Rifan Financindo Futures, Puja Purbaya Sakti menilai mata uang euro terdongkrak naik pada awal perdagangan hari Jumat setelah anggota parlemen menyetujui mosi menetapkan opsi untuk meminta Uni Eropa (UE) menunda jika parlemen dapat menyetujui kesepakatan Brexit pada 20 Maret.
"Ada indikasi penundaan yang lebih lama jika tidak ada kesepakatan yang dapat disepakati dalam waktu dekat. Perdana Menteri Theresa May menyatakan deadline Brexit dapat diundur hingga tiga bulan sejak bulan ini. Artinya, Inggris dapat resmi keluar dari Uni Eropa hingga tanggal 30 Juni 2019," ujar Sakti kepada Kontan.co.id, Jumat (15/3).
Akan tetapi, Sakti melihat tenggat waktu itupun juga memerlukan persetujuan dari parlemen Inggris yang nantinya juga harus diteken oleh 27 negara anggota Uni Eropa. Sentimen ini nampaknya memberikan sentimen positif bagi euro untuk bisa menguat terhadap rival utamanya dollar AS setelah sebelumnya euro turun dari posisi tertingginya pasca data AS muncul.
Ditambah ada laporan mengenai penundaan dari pertemuan tingkat tinggi Presiden Trump dan Xi Jinping mengenai perang dagang. Ini bisa memperburuk sentimen pasar.
Pada Senin (18/03) nanti, Sakti melihat pasangan mata uang EUR/USD akan bergantung pada rilisnya indikator ekonomi. Antara lain, indikator ekonomi EA Balance of Trade JAN yang diprediksi akan mengalami penurunan cukup signifikan dari €17B menjadi €-8B.
Lalu, anjloknya jumlah total dari Neraca Perdagangan di Kawasan Eropa yang mengukur selisih nilai impor dan ekspor barang dan jasa selama periode terlapor ini akan memberikan sentimen negatif bagi Euro.
Serta indikator ekonomi US NAHB Housing Market Index MAR yang diprediksi akan mengalami peningkatan dari 62 menjadi 63 (konsensus). Naiknya NAHB akan berdampak favorable bagi dollar AS sehingga akan memberikan sentimen negatif bagi lanjutan pergerakkan euro pada perdagangan berikutnya.
Secara teknikal, pairing EUR/USD bergerak melebar di garis Moving Average Exponential (EMA) dengan arah kurs naik, kemudian pada Vortex Indicator (VI) terlihat Blue over red yang melebar dimana arah kurs berpotensi melanjutkan gain.
Selanjutnya pada indikator True Strengh Indicator (TSI) berada diarea -9 yang menunjukkan kurs kurang kuat untuk turun. "Secara umum EUR/USD masih berpotensi untuk lanjutkan penguatan pada perdagangan selanjutnya," imbuhnya.
Sakti pun merekomendasikan buy selama harga diatas 1.1355. Senin, diproyeksi EUR/USD bergerak di rentang support 1.1285 - 1.1266 - 1.1222 dan resistance 1.1329 - 1.1354 - 1.1398.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News