kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemic Bonds diprediksi bakal diburu investor lokal


Senin, 06 April 2020 / 21:29 WIB
Pandemic Bonds diprediksi bakal diburu investor lokal
ILUSTRASI. Aktivitas karyawan yang memantau perdagangan obligasi atau surat utang di dealing room Bank BRI di Jakarta, Selasa (12/8). Pandemic Bonds diprediksi bakal diburu investor lokal. Kompas/Iwan Setiyawan (SET) 12-08-2014


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pemerintah untuk merilis Pandemic Bond, diprediksi bakal menarik minat investor lokal. Di mana, tenor 5 tahun atau jangka pendek akan banyak dilirik di tengah tekanan pasar keuangan Tanah Air saat ini. 

Asal tahu saja, saat ini Kementerian Keuangan tengah mencari sumber-sumber tambahan pembiayaan untuk membiayai pelebaran defisit APBN yang mencapai Rp 853 triliun di 2020. 

Baca Juga: Ini yield dan tenor yang menarik agar Pandemic Bond dilirik

Salah satunya lewat penerbitan surat utang jenis khusus Pandemic Bonds. Berdasarkan Perppu 1/2020, instrumen ini nantinya bisa dimiliki oleh BI lewat pasar perdana. Rencananya, target penerbitan Pandemic Bonds sebanyak Rp 449,9 triliun, mengutip pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani di Rapat Kerja Komisi XI DPR hari ini (6/4).

"Menurut Kami, yang lebih menarik tenor pendek karena volatilitasnya jadi lebih rendah dibandingkan tenor jangka panjang," kata Co-founder dan Direktur PT Star Mertaco Capitale (Tanamduit) Muhammad Hanif kepada Kontan, Senin (6/4). 

Hanif menekankan, alasan tenor pendek lebih menarik karena, tingkat ketidakpastian di pasar keuangan yang tinggi, demand dan supply juga sedang stuck. Selain itu, nilai tukar rupiah juga sedang melemah dan BI berpeluang untuk menaikkan suku bunga acuannya atau BI7Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) untuk menahan pelemahan pelemahan rupiah lebih lanjut. 

"Kalau ini kejadian, maka harga-harga obligasi bisa tertekan," ujarnya. 

Baca Juga: Pandemic Bond digodok, ini saran Bareksa

Untuk itu, Hanif menilai penerbitan Pandemic Bond akan lebih menarik jika yield yang ditawarkan bisa di atas market. Meskipun diakuinya, bond yield cenderung masih volatile dengan range di atas 7,5% untuk tenor 10 tahun.

Di samping itu, Hanif menilai potensial investor untuk Pandemic Bonds adalah investor lokal mengingat investor asing saat ini cenderung memilih keluar lebih dulu. Investor lokal dinilai memiliki kebutuhan portofolio, apalagi Pandemic Bond merupakan obligasi yang diterbitkan negara sehingga memiliki jaminan keamanan lebih baik.

"Potential investor-nya lokal, seperti dana pensiun, asuransi jiwa dan badan milik negara seperti BPJS Ketenagakerjaan dan Taspen," tandasnya.

Baca Juga: Reksadana pendapatan tetap jawara di kuartal pertama 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×