kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Panca Budi Idaman (PBID) Membidik Kenaikan Pendapatan Hingga 10% di 2024


Senin, 01 Januari 2024 / 11:02 WIB
Panca Budi Idaman (PBID) Membidik Kenaikan Pendapatan Hingga 10% di 2024
ILUSTRASI. Panca Budi Idaman (PBID) melihat volume permintaan kemasan plastik sudah meningkat sejak September 2023.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) memasang target optimistis tahun ini. Emiten plastik ini memproyeksi pendapatan bisa tumbuh setidaknya 10%, dengan net profit margin atawa margin laba bersih tumbuh di rentang 8% sampai 10%.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PBID Lukman Hakim melihat, volume permintaan kemasan plastik sudah mengalami peningkatan sejak September 2023. Hal ini dinilai mampu mengimbangi harga jual yang cukup volatile.

Lukman meyakini prospek permintaan kemasan plastik masih cukup baik. Dari sisi makroekonomi, outlook ekonomi Indonesia diyakini masih cukup baik, ditandai dengan pertumbuhan ekonomi positif dan rendahnya laju inflasi.

“Kita juga mengalami bonus demografi dan geopolitik Indonesia stabil, menurut saya prospeknya cukup bagus” terang Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (29/12). Ditambah, permintaan kemas plastik dari bisnis makanan dan minuman masih terus bertumbuh.

Baca Juga: Emiten Plastik Mendulang Cuan di Tahun Politik

Dari sisi input, Lukman menegaskan bahan baku plastik PBID cukup aman dan tidak terpengaruh sentimen geopolitik. Sebab, mayoritas bahan baku PBID didatangkan dari negara Asia, khususnya Asia Tenggara.

“Ada bahan baku yang didatangkan dari Timur Tengah, Amerika Serikat, dan Kanada, tetapi sangat sedikit sekali,” imbuh dia.

Untuk mencapai target ini, PBID akan memperkuat penjualan di pasar tradisional yang merupakan pasar utama produk Panca Budi. PBID juga memperluas jangkauan pemasaran ke wilayah Indonesia Timur sembari melakukan efisiensi.

Untuk 2024, Lukman mengaku PBID tidak mengalokasikan belanja modal (capex) khusus. Sebab, capex hanya digunakan untuk kegiatan pemeliharaan (maintenance) berkala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×