Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Momentum tahun politik menjadi ajang bagi emiten plastik untuk mendulang cuan. PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) misalnya, memasang target optimistis tahun depan, dengan memproyeksi pendapatan bisa tumbuh setidaknya 10%, dengan net profit margin atawa margin laba bersih tumbuh di rentang 8% sampai 10%.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan PBID Lukman Hakim melihat, volume permintaan kemasan plastik sudah meningkat sejak September 2023. Hal ini dinilai mampu mengimbangi harga jual yang cukup volatile.
Lukman meyakini prospek permintaan kemasan plastik masih cukup baik. Dari sisi makroekonomi, outlook ekonomi Indonesia diyakini masih cukup baik, yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi positif dan rendahnya Tingkat inflasi.
“Kita juga mengalami bonus demografi dan geopolitik Indonesia stabil, menurut saya prospeknya cukup bagus” terang Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (29/12). Ditambah, permintaan kemas plastik dari bisnis makanan dan minuman masih terus bertumbuh.
Baca Juga: Rencana CLEO Integrasikan Bisnis Distribusi Dapat Persetujuan RUPSLB Independen
Direktur PT Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP) Lim Kim Guan mengatakan, tahun politik cukup berimbas pada permintaan produk PDPP, yang bergelut di bidang kemasan untuk makanan dan minuman. “Di tahun politik memicu permintaan, ada kampanye-kampanye di daerah, permintaan minuman kemasan sangat ramai, dan diekspektasikan cukup sangat bagus,” kata Lim.
Pendapatan PDPP di tahun depan diproyeksikan mencapai Rp 516 miliar. Sedangkan pendapatan PDPP di akhir tahun ini diperkirakan bisa mencapai Rp 460,36 miliar atau bertumbuh 35,72% dengan laba bersih sebesar Rp 45,63 miliar atau setara dengan lonjakan 121,61% secara tahunan.
Dari sisi input, Lukman menegaskan bahan baku plastik PBID cukup aman dan tidak terpengaruh sentimen geopolitik. Sebab, mayoritas bahan baku PBID didatangkan dari negara Asia, khususnya Asia Tenggara.
“Ada bahan baku yang didatangkan dari Timur Tengah, Amerika Serikat, dan Kanada, tetapi sangat sedikit sekali,” imbuh dia.
Baca Juga: Prospek Emiten Pulp and Paper Dinilai Menarik pada 2024, Simak Rekomendasi Analis
Untuk mencapai target ini, PBID akan memperkuat penjualan di pasar tradisional yang merupakan pasar utama produk Panca Budi. PBID juga memperluas jangkauan pemasaran ke wilayah Indonesia Timur sembari melakukan efisiensi.
Tahun depan, Lukman mengaku PBID tidak mengalokasikan belanja modal (capex) khusus. Sebab, capex hanya digunakan untuk kegiatan pemeliharaan (maintenance) berkala.
Sementara itu, PDPP masih berfokus pada penyelesaian pembangunan cabang dan pabrik baru kemasan plastik di Surakarta, Jawa Tengah. Konstruksi dan renovasi pabrik masih berlangsung saat ini, dengan operasional ditargetkan mulai kuartal I-2024.
Pabrik ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan permintaan pelanggan di area Jawa Tengah dan sekitarnya. Pembukaan pabrik plastik baru ini juga sekaligus untuk memperluas market dan target ekspansi yang baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News