kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Pamor emas meningkat pasca kenaikan bunga China


Rabu, 09 Februari 2011 / 10:06 WIB
Pamor emas meningkat pasca kenaikan bunga China
ILUSTRASI. Kredit pemilikan properti


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

SINGAPURA. Kenaikan bunga acuan China berpotensi mendorong laju emas. Pada pukul 07.41 WIB, emas untuk kontrak pengiriman April 2011 di divisi COMEX bursa NYMEX-AS sempat melaju ke US$ 1.365,5 per ons troy.

Meskipun, pada pukul 09.46 WIB, agak turun ke US$ 1.363,4 per ons troy, dari posisi penutupan kemarin di US$ 1.364,1 per ons troy.

Kemarin, People’s Bank of China menaikkan suku bunga pinjaman satu tahun sebanyak seperempat poin menjadi 6,06%, dan suku bunga deposito satu tahun setara 3%. Kebijakan China itu memicu kecemasan terhadap inflasi, sehingga permintaan terhadap emas pun meningkat.

Yingxi Yu, analis komoditas dari Barclays Capital menyebut, kenaikan suku bunga mencerminkan tingkat kekhawatiran tertentu terhadap tekanan inflasi. Hal ini merupakan faktor kunci yang menarik minat investor mengoleksi emas. "Kami yakin emas bakal menguat lebih lanjut dalam beberapa bulan ke depan," ujarnya.

China, seperti negara Asia lainnya menaikkan suku bunga untuk mendinginkan ekonomi. Diperkirakan, China bakal merilis angka inflasinya berada di laju tercepat dalam 30 bulan. Pasalnya, harga pangan dunia mencetak rekor di Januari dan mungkin akan tetap tinggi,.

Adapun, Lachlan Shaw, analis komoditas Commonwealth Bank of Australia mengatakan, reli emas juga didukung laporan bahwa JPMorgan Chase & Co akan menerima emas sebagai jaminan perdagangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×