kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Paling defensif, saham makanan dan minuman ini masih menarik untuk dilirik


Jumat, 19 Juni 2020 / 21:33 WIB
Paling defensif, saham makanan dan minuman ini masih menarik untuk dilirik
ILUSTRASI. Indeks sektor barang konsumsi turun 10,97% sejak awal tahun, paling kecil dibandingkan dengan indeks sektoral lain.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Adapun untuk saham-saham emiten makanan dan minuman lainnya seperti PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) bisa diakumulasi saat ada terjadi pelemahan harga.

Rekomendasi serupa juga berlaku untuk PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU), PT Kino Indonesia Tbk (KINO), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ), dan PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND).

Baca Juga: Ramai sentimen positif dari domestik, IHSG menguat 1,27% dalam sepekan

Sementara, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, saham air minum dalam kemasan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) juga patut dilirik. Ia menyarankan buy CLEO dengan target harga Rp 500.

Saham-saham produsen makanan lainnya yang cukup likuid sepertiĀ  MYOR dan HOKI, bisa juga buy dengan target masing-masing Rp 2.300 dan Rp 780.

Aria menambahkan, saham makanan dan minuman memang menarik, akan tetapi pergerakan harganya tidak berpengaruh signifikan terhadap sektor barang konsumen. Sebab, mayoritas saham-saham ini merupakan saham lapis dua dan lapis tiga. "Dari sisi bobot terhadap indeks sektor, memang GGRM, KLBF, INDF, dan ICBP cukup mendominasi," jelas Aria lagi.

Baca Juga: Demi Menopang Pertumbuhan Ekonomi, BI Buka Peluang Memangkas Suku Bunga Acuan Lagi

Walaupun sahamnya berada di lapis dua dan tiga, investor yang tertarik saham-saham makanan dan minuman itu tetap bisa berbelanja dengan memperhatikan position sizing. Dalam artian, jumlah saham yang akan dibeli oleh investor perlu diperhitungkan dengan total dana investasi yang dimiliki. Sehingga, investor sudah siap ketika harus menanggung risiko kehilangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×