Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Jumlah Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang dapat diperdagangkan kian melambung.
Mengacu situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, secara year to date hingga 19 Januari 2015, outstanding SBN domestik yang dapat diperdagangkan menggemuk Rp 5,26 triliun dari semula Rp 1.461,85 triliun menjadi Rp 1.467,11 triliun.
Kenaikan terbesar dialami oleh investor perbankan dalam negeri sebesar Rp 69,34 triliun dari Rp 350,07 triliun menjadi Rp 419,41 triliun.
Lalu diikuti oleh kepemilikan investor asing yang tumbuh Rp 6,05 triliun dari Rp 558,52 triliun menjadi Rp 564,57 triliun, porsi dana pensiun terkerek Rp 1,86 triliun dari Rp 49,83 triliun ke level Rp 51,69 triliun, asuransi yang menanjak Rp 0,27 triliun dari Rp 171,62 triliun menjadi Rp 171,89 triliun, serta jenis investor lainnya yang bertambah Rp 0,15 triliun dari Rp 78,5 triliun menjadi Rp 78,65 triliun.
Di saat yang sama, porsi SBN yang digenggam Bank Indonesia (BI) menyusut Rp 71,84 triliun dari level Rp 148,91 triliun menjadi Rp 77,07 triliun. Begitu pula dengan investor akumulasi SBN pada investor individu yang mengecil sekitar Rp 0,56 triliun dari Rp 42,53 triliun menjadi Rp 41,97 triliun.
Sementara porsi SBN oleh reksadana stagnan pada level Rp 61,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News