Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
Adapun untuk ASP minyak pada kuartal III-2020 berhasil pulih menjadi US$ 40,6 per barel atau naik 52% dari US$ 26,8 per barel pada kuartal II-2020. Kendati demikian, ASP gas alam justru turun dari US$ 6,2 per mmbtu menjadi US$ 4,6 per mmbtu.
Hasan cukup optimistis tahun ini akan menjadi tahun yang lebih baik bagi MEDC. Salah satu faktor pendukungnya adalah outlook harga minyak yang lebih baik. Sucor pun menaikkan proyeksi ASP minyak pada 2021 dari US$ 50 per barel menjadi US$ 60 per barel. Hal ini dikarenakan besarnya peluang anggota OPEC+ yang masih akan melanjutkan program pemangkasan produksi pada tahun ini.
Selain itu, permintaan akan minyak mentah juga diharapkan akan mengalami perbaikan seiring cadangan minyak yang relatif mulai turun sejak musim panas kemarin. Jumlah cadangan bensin dan solar di Amerika Serikat memang masih di atas rata-rata lima tahun terakhir, hanya saja jumlahnya perlahan mulai berkurang.
Baca Juga: Saham komoditas pilihan analis untuk pekan pertama Februari 2021
“Selain harga minyak yang lebih baik pada tahun ini, kami melihat ada potensi produksi migas MEDC pada tahun ini akan mengalami pertumbuhan pada tahun ini,” tambah Hasan.
Setali tiga uang, Sukarno juga melihat kenaikan harga minyak dunia akan memberi dampak positif ke kinerja MEDC. Menurutnya, kenaikan harga minyak akan mendorong margin profit MEDC ikut naik. Dengan momen naiknya harga minyak, Sukarno menilai MEDC harus memanfaatkan momen tersebut untuk meningkatkan volume penjualannya.
Sementara secara jangka panjang, MEDC dapat menggarap bisnis hilir untuk meningkatkan kinerja ke depannya,” ujar Sukarno.
Hasan memperkirakan, pada tahun lalu MEDC akan memperoleh total pendapatan sebesar US$ 1,25 miliar dengan membukukan kerugian US$ 120 juta. Sementara untuk tahun ini, pendapatan MEDC diperkirakan akan mencapai US$ 1,62 miliar dengan laba bersih US$ 58 juta.
Lebih lanjut, Hasan menyebut bahwa target price yang sebelumnya ia berikan pada MEDC, yakni Rp 615 sudah terlewati mengingat saat ini harga MEDC berada di Rp 670. Kendati demikian, ia masih merekomendasikan untuk beli saham MEDC.
Sementara Sukarno cenderung netral untuk saham MEDC. Namun, secara jangka pendek, ia melihat harga MEDC berada dalam tren sideways di kisaran Rp 585-Rp 790. Sehingga bisa memanfaatkan sinyal teknikal tersebut untuk kembali trading buy.
Sedangkan analis Ciptadana Sekuritas Arief Budiman merekomendasikan beli dengan target harga Rp 1.000.
Selanjutnya: Tidak jor-joran menganggarkan capex, begini fokus Medco Energi (MEDC) di 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News