Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham berbasis komoditas dinilai masih atraktif pekan ini seiring naiknya harga komoditas terkait. Jenis komoditas yang atraktif pekan ini diantaranya komoditas energi, salah satunya minyak mentah.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan memperkirakan bahwa produksi minyak harian Amerika Serikat (AS) untuk periode 29 Januari akan menurun dibandingkan pekan sebelumnya. Sementara itu, input kilang minyak AS untuk 29 Januari juga diperkirakan flat dibandingkan angka pekan lalu.
Komoditas energi lainnya, yakni batubara juga diperkirakan bakal memiliki harga yang solid pekan ini. Menurut berita terbaru, China mengimpor total 124,5 juta ton batubara termal (termasuk jenis batubara bituminus dan sub-bituminus, tetapi tidak termasuk lignit) pada tahun 2020. Realisasi ini menunjukkan kenaikan 7,9% secara tahunan.
Hasil ini menunjukkan bahwa permintaan batubara China tetap solid di tengah efek pandemi Covid-19 yang melanda Negeri Tirai Bambu pada awal tahun 2020.
Baca Juga: Melonjak 14% dipicu borongan serupa GameStop, harga perak bisa ke US$ 38
Lebih lanjut, Mirae Asset masih meyakini bahwa ekspor batubara Australia ke China akan tetap dalam tren menurun seiring masalah geopolitik antara kedua negara. Di sisi lain, Mirae Asset memperkirakan ekspor batubara Indonesia ke China akan meningkat dalam waktu dekat.
Dus, saham PT Medco Energi Tbk (MEDC), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), serta saham lainnya yang terkait minyak serta batubara akan menarik pekan ini.
Sejumlah komoditas logam juga diperdagangkan dengan harga yang atraktif pekan ini. Mirae Asset mencatat bahwa secara kumulatif, produksi baja tahan karat (stainless steel) China setahun penuh tahun lalu meningkat menjadi 1,05 miliar ton atau naik 5,9% secara tahunan.
Secara bulanan, produksi stainless steel bulan Desember di China juga meningkat menjadi 91.3 juta ton (naik 4.1% secara bulanan dan 7.7% secara tahunan). Secara keseluruhan, harga nikel global akan diperdagangkan lebih tinggi pekan ini dengan adanya beberapa katalis positif.
Pun demikian dengan harga nikel yang diperkirakan akan memiliki harga yang atraktif pekan ini. Pekan lalu, persediaan timah di bursa London Metal Exchange (LME) turun menjadi 1.020 ton dari sebelumnya 1.635 ton. Selain itu, persediaan timah di LME diperkirakan lebih rendah dibandingkan pekan lalu. Hal ini kemungkinan akan menimbulkan risiko kenaikan harga timah dunia untuk pekan ini.
Baca Juga: IHSG anjlok 7,05% dalam sepekan, simak sentimen pemicunya
Sementara emas akan diperdagangkan secara bervariasi pekan ini. Konsensus memperkirakan tingkat pengangguran AS di Desember2020 akan cenderung datar di level 6,7%, dibandingkan dengan bulan sebelumnya.