Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali meluncurkan tiga jenis indeks baru. Ketiga indeks tersebut adalah indeks IDX High Dividend 20, IDX BUMN20 dan Jakarta Islamic Index 70 (JII70).
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengungkapkan, kemunculan tiga indeks ini utamanya untuk memudahkan investor, terutama investor pemula yang ingin masuk ke pasar modal dengan preferensi yang lebih spesifik dibandingkan IHSG atau LQ45. "Apalagi untuk investor yang bukan risk taker, tentu butuh panduan yang pas untuk masuk pasar modal. Nah, tiga indeks ini bisa menjadi acuan," ungkap Tito saat ditemui di peluncuran indeks baru, Kamis (17/6).
Selain itu, BEI berharap ketiga indeks baru ini akan meramaikan pasar modal di masa mendatang. Harapannya, akan muncul produk-produk pasar modal baru seperti reksadana atau exchange traded fund (ETF) yang menggunakan ketiga indeks ini sebagai acuan.
Manajer investasi menilai tiga indeks konstituen baru ini cukup menarik untuk menjadi aset reksadana. Edward P. Lubis, Ketua Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII) mengungkapkan, pihaknya menyambut positif kemunculan tiga indeks yang diprakarsai oleh BEI ini.
Menurut Edward, dengan adanya tiga indeks baru ini, para MI akan memiliki ide-ide baru untuk menerbitkan produk baru. "Bagi MI adanya tiga indeks ini akan semakin membantu kami untuk dapat membuat produk baru bagi investor pemula," kata Edward.
Saham keuangan
Sesuai namanya, indeks IDX High Dividend 20 merupakan indeks yang anggotanya terdiri dari 20 saham emiten yang tercatat secara rutin membagi dividen tunai selama tiga tahun terakhir. Selain itu, rata-rata nilai transaksi hariannya mencapai Rp 1 miliar dalam setahun terakhir. BEI juga akan mempertimbangkan besar yield dividen dalam menentukan anggota indeks saham pembagi dividen ini.
Sementara indeks IDX BUMN20 adalah indeks yang berisi 20 saham emiten badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha milik daerah (BUMD) serta afiliasinya. BEI menentukan anggota indeks ini dengan melihat kapitalisasi pasar serta likuiditas saham.
Lalu indeks JII70 merupakan indeks yang berisi saham syariah dengan kapitalisasi pasar dan likuiditas transaksi tinggi. Yang membedakan indeks ini dengan JII, anggota indeks ini dipilih dari saham yang masuk Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).
Saat ini, saham-saham sektor keuangan mendominasi penghuni indeks baru tersebut. Bobot keuangan di IDX High Dividend 20 mencapai 38,5%. Di IDX BUMN20 bobot saham keuangan bahkan mencapai 51,1%. Di indeks JII70, saham konsumer memiliki bobot tertinggi, yakni mencapai 29,7%.
Aditya Perdana Putra, Analis Semesta Indovest, menilai penerbitan tiga indeks baru ini positif. "IDX High Dividend 20 cocok untuk investor pemula, karena jika perusahaan selalu membagi dividen maka harga sahamnya bisa selalu aktif naik dan investor juga mendapat untung dari dividen", papar dia.
Indeks baru ini juga dapat membantu investor menyusun portofolio investasi yang sesuai dengan preferensi investasi masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News