Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Paladium mengalami tekanan di tengah kekhawatiran lesunya permintaan dari sektor otomotif. Harga paladium menuju penurunan di minggu keempat.
Mengutip Bloomberg, Jumat (28/10) pukul 15.22 WIB, harga paladium kontrak pengiriman Desember 2016 di New York Mercantile Exchange tergerus 0,14% ke level US$ 612,35 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Sejak awal Oktober harga paladium terus melemah dan terkikis 1,4% dalam sepekan terakhir.
Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, tekanan harga paladium dipicu oleh kekhawatiran turunnya permintaan dari sektor otomotif. Kekhawatiran ini timbul akibat kondisi ekonomi global yang belum pulih.
"Data penjualan otomotif di beberapa negara mengalami penurunan. Paladium yang digunakan sebagai alat kontrol emisi pada kendaraan bermotor terkena dampaknya," kata Andri.
Paladium sempat terangkat oleh naiknya penjualan kendaraan mobil di China. Laporan China Association of Automobile Manufacturers menunjukkan terjadi kenaikan penjualan mobil di China sepanjang September 2016 sebesar 2,5% menjadi 1,98 juta unit dibanding September 2015 lalu. Selama Januari – September 2016 penjualan mobil di China naik 7,0% menjadi 17 juta unit dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun, sentimen positif tersebut tidak bertahan lama. Pasalnya, penjualan kendaraan di luar China terlihat lesu. Data statistik Kanada menunjukkan penjualan mobil bulan Agustus turun 0,5% menjadi 10,9 miliar dollar Kanada, menunjukkan penurunan dalam tiga bulan beruntun.
Sementara di Amerika Serikat (AS), pembayaran kredit mobil turun akibat tingkat bunga yang tinggi. Penjualan otomotif AS hanya naik 4,3% di bulan September menjadi 17,76 juta unit setelah turun 4,9% pada bulan Agustus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
