Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto
Sementara itu, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan, AS dan China semakin dekat dengan kesepakatan.
Namun menurut salah satu sumber yang dikutip oleh Financial Times, kesepakatan antara AS-China tersebut kemungkinan tidak akan tercapai tepat waktu pada 15 Desember mendatang.
Baca Juga: Dollar, stocks slip amid trade deal uncertainty
"Hal ini memberikan sentimen negatif bagi dolar AS untuk bisa kembali lanjutkan penguatannya sebagai rival utama dari mata uang euro," ujarnya.
Berdasarkan analisa teknikal dengan grafik range daily, di mana indikator Moving Average Exponential (EMA) melebar dengan arah kurs naik, kemudian pada Vortex Indicator (VI) dengan kondisi Red over blue yang mengecil di mana arah kurs berpotensi naik.
Selanjutnya pada indikator True Strength Indicator (TSI) berada di area - 4 yang menunjukkan arah harga sideways.
Sakti merekomendasikan buy selama harga di atas 1,1060 dengan level support di 1,0953-1,0997 dan resistance di 1,1070-1,1085.
Baca Juga: Defisit APBN melebar, realisasi penerbitan SBN telah lampaui pagu
Sementara, Faisyal mengatakan penguatan EUR/GBP berpotensi terbatas karena partai konservatif yang seirama dengan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson diproyeksikan bisa unggul pada pemilu di Desember mendatang.
"Kalau partai konservatif menang di pemilu ini bisa meredakaan ketidakpastian Brexit," kata Faisyal, Jumat (15/11).
Secara teknikal, harga berada di bawah MA 50,100,200. Indikator MACD dan stochastic juga menunjukkan pergerakan turun. Sementara RSI berada di level 41,79. Faisyal memproyeksikan rentang EUR/GBP hari besok di support 0,8480-0,8520 dan resistance di 0,8590-0,8625
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News