kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Optimisme dagang AS dan China muncul lagi, euro menguat


Minggu, 17 November 2019 / 23:57 WIB
Optimisme dagang AS dan China muncul lagi, euro menguat
ILUSTRASI. FILE PHOTO: U.S. Dollar and Euro notes are seen in this June 22, 2017 illustration photo. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimisme pada pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS) dengan China kembali muncul dan mendukung mata uang euro menguat.

Berdasarkan Bloomberg, Jumat (15/11) pasangan mata uang EUR/USD menguat 0,26% ke level 1,1051. Kompak, pairing EUR/GBP juga menguat 0,13% ke level 0,85667.

Baca Juga: Pidato Trump berhasil menahan pelemahan dollar AS pagi ini

Analis Monex Investindo Faisyal mengatakan, penguatan EUR/GBP dipicu oleh meningkatnya permintaan aset berisiko setelah AS dan China semakin dekat untuk mencapai kesepakatan dagang.

Jumat (15/11), Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan pakta perdagangan fase satu sedang berusaha dituntaskan dan dibuat perincian perjanjiannya.

Ross, dalam sebuah wawancara di Fox Business Network, mengatakan kemungkinan AS mencapai kesepakatan akhir di kesepakatan perdagangan fase satu dengan China tinggi.

Baca Juga: Menanti kepastian politik Inggris, GBP/USD diramal masih bullish

Kompak, euro juga bergerak menguat di hadapan dolar AS.  Puja Purbaya Sakti Analis  PT Rifan Financindo Berjangka mengatakan EUR/USD berhasil rebound setelah rilis data ekonomi inflasi zona Eropa melambat.

Rilis data inflasi yang dikonfirmasi Eurostat berada di level 0,7% turun 0,8% pada September. Hal ini sejalan dengan perkiraan awal yang dikeluarkan 31 Oktober.

Sakti memproyeksikan EUR/USD masih bisa lanjutkan penguatan dengan sentimen optimisme kesepakatan dagang AS dan China.

Baca Juga: Ekonomi lesu, poundsterling masih berpotensi koreksi

Sakti mengatakan Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng, kembali menegaskan bahwa AS harus menurunkan tarif impor sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan tahap-satu.

Sementara itu, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan, AS dan China semakin dekat dengan kesepakatan.

Namun menurut salah satu sumber yang dikutip oleh Financial Times, kesepakatan antara AS-China tersebut kemungkinan tidak akan tercapai tepat waktu pada 15 Desember mendatang.

Baca Juga: Dollar, stocks slip amid trade deal uncertainty

"Hal ini memberikan sentimen negatif bagi dolar AS untuk bisa kembali lanjutkan penguatannya sebagai rival utama dari mata uang euro," ujarnya.

Berdasarkan analisa teknikal dengan grafik range daily, di mana indikator Moving Average Exponential (EMA) melebar dengan arah kurs naik, kemudian pada Vortex Indicator (VI) dengan kondisi  Red over blue  yang mengecil di mana arah kurs berpotensi naik.

Selanjutnya pada indikator True Strength Indicator (TSI) berada di area - 4 yang menunjukkan arah harga sideways.

 Sakti merekomendasikan buy selama harga di atas 1,1060 dengan level support di 1,0953-1,0997 dan resistance di 1,1070-1,1085.

Baca Juga: Defisit APBN melebar, realisasi penerbitan SBN telah lampaui pagu

Sementara, Faisyal mengatakan penguatan EUR/GBP berpotensi terbatas karena partai konservatif yang seirama dengan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson diproyeksikan bisa unggul pada pemilu di Desember mendatang.

"Kalau partai konservatif menang di pemilu ini bisa meredakaan ketidakpastian Brexit," kata Faisyal, Jumat (15/11).

Secara teknikal, harga berada di bawah MA 50,100,200. Indikator MACD dan stochastic juga menunjukkan pergerakan turun. Sementara RSI berada di level 41,79.  Faisyal memproyeksikan rentang EUR/GBP hari besok di support 0,8480-0,8520 dan resistance di 0,8590-0,8625

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×