kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Optimalkan produksi di 2020, Krakatau Steel (KRAS) akan fokus lakukan hal ini


Kamis, 05 Maret 2020 / 22:21 WIB
Optimalkan produksi di 2020, Krakatau Steel (KRAS) akan fokus lakukan hal ini
ILUSTRASI. Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) berbincang dengan Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim (kiri) saat Public Expose Krakatau Steel 2020 di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (28/1/2020). Krakatau Steel dalam laporannya telah men


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen baja pelat merah PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) tengah fokus untuk meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan produktivitas pada tahun ini.

Keputusan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk tidak menaikkan tarif listrik pada periode kuartal II-2020 disambut baik oleh perusahaan ini.

Baca Juga: Sokong proyek transmisi listrik, Waskita Karya Infrastruktur bangun pabrikan baja

Direktur Utama Krakatu Steel, Silmy Karim, menjelaskan, ketika tarif listrik naik, maka harga pokok penjualan KRAS juga akan meningkat. Dengan begitu, maka harga jual produk hot rolled coil (HRC) dan cold rolled coil (CRC) menjadi tidak kompetitif.

Lebih lanjut, ia bilang, kebutuhan listrik sendiri menjadi salah satu komponen HPP HRC dan CRC KRAS. “Kontribusinya sendiri sebesar US$ 11,7 per ton dalam cost structure HPP KRAS,” ujarnya pada Kontan, Kamis (5/3).

Baca Juga: Menggarap Bisnis Modular Kekinian




TERBARU

[X]
×