Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
YOGYAKARTA. Perusahaan Induk operator seluler Indosat, Ooredoo menyatakan komitmen tingginya untuk terus berinvestasi di Indosat. Padahal, iklim keuangan salah satu operator seluler terbesar itu sedang kurang baik. Apa alasannya?
Bisnis Indosat memang sedang turun. Di kuartal pertama 2014, Indosat melaporkan kinerja perusahaan sepanjang tahun 2013. Dari situ, diketahui bahwa operator "kuning" tersebut menderita kerugian sebesar Rp 2,78 Triliun. Padahal, pada tahun 2012, Indosat sempat mencatatkan laba sebesar Rp 375 miliar.
Namun hal itu tidak membuat Ooredoo sebagai pemegang saham terbesar di tubuh Indosat mencabut investasinya. Justru, Ooredoo menyatakan ingin tetap berinvestasi di Indosat.
Usut punya usut, ternyata Indosat menjadi penyumbang jumlah konsumen terbesar bagi Ooredoo di seluruh dunia.
"Dari 16 negara tempat Ooredoo berinvestasi, 65 persen konsumen Ooredoo berasal dari Indosat," demikian ujar Dr. Nasser Marafih, CEO Ooredoo sekaligus Komisaris Indosat pada saat acara jumpa media di Yogyakarta, Jumat (5/92014).
"Karena itulah Indosat menjadi aset strategis grup Ooredoo dan kami akan terus meneruskannya, ini adalah investasi jangka panjang," imbuh Nasser.
Jumlah pelanggan Ooredoo di seluruh dunia saat ini diklaim sebanyak 90 juta. Indosat sendiri menurut Ooredoo menjadi penyumbang pelanggan terbanyak bagi grup perusahaan. Total jumlah pelanggan Indosat saat ini mencapai 60 juta orang.
Sementara dari sisi pendapatan, Indosat menyumbang keuntungan sebesar 25 persen dari total keuntungan grup Ooredoo pada tahun lalu.
Selain itu, menurut Nasser, Indonesia dipandang menjadi pasar yang menjanjikan karena pertumbuhan pengguna data di Tanah Air tergolong sangat cepat. Jumlah populasi penduduk yang tinggi juga menjadi pertimbangan bagi Ooredoo, karena mereka bis amenjadi pelanggan potensial.
Ke depannya, pelanggan Indosat diproyeksikan untuk terus diekspansi hingga luar Pulau Jawa dengan konsentrasi melayani pertumbuhan pengguna data. Bukan hanya untuk sisi konsumen saja, namun Nasser mengatakan Indosat juga akan menggarap segmen bisnis (enterprise) juga.
Bisnis Ooredoo kini telah hadir di 16 negara. Ooredoo menanamkan investasinya di negara-negara tersebut dengan mengakuisisi saham operator-operator seluler besar, seperti Wataniya di Kuwait, Nawras di Oman, Tunisiana di Tunisia, Nedjma di Algeria, dan Asiacell di Irak. (Reska K. Nistanto)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News